Kelompok pertama yakin bahwa Fauzan Al Rasyid memang benar-benar merupakan mata-mata Rusia. Mereka menunjukkan latar belakang pendidikan dan pekerjaannya sebagai bukti kuat.
Sebagai lulusan S1 dan S2 di bidang Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, serta bekerja sebagai editor senior di Russia Beyond, media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia, membuat dugaan ini makin terdengar beralasan bagi mereka.
Tidak hanya itu, netizen dari kelompok ini juga menunjukkan bahwa Fauzan Al Rasyid kerap mempertahankan tindakan Rusia dalam konflik dengan Ukraina melalui unggahan di media sosialnya.
Mereka melihat hal ini sebagai tanda bahwa Fauzan Al Rasyid memiliki keterlibatan yang lebih dalam dengan pihak Rusia.
Fauzan Al Rasyid Tidak Bersalah
Kelompok kedua berpendapat bahwa Fauzan Al Rasyid tidak bersalah dan hanya menjalankan tugas jurnalistiknya. Mereka menilai bahwa sebagai seorang jurnalis, Fauzan hanya meliput konflik tersebut tanpa memiliki agenda tersembunyi.
Netizen dari kelompok ini juga mempertanyakan kredibilitas sumber yang mengklaim Fauzan Al Rasyid sebagai mata-mata Rusia.