Baca Juga: Keluhkan Oknum Parkir Liar di Pasar Tanah Abang, Netizen: Siapa yang Mau Belanja Kalau Kayak Gini?
Pandin menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi sebagai pasar terbesar untuk ekonomi digital, masih terdapat kesenjangan dalam memaksimalkannya.
Infrastruktur konektivitas, regulasi yang tepat, serta pengelolaan data yang efektif menjadi faktor kunci dalam menciptakan kondisi digitalisasi yang optimal.
Di akhir sesi, Peneliti Ahli Utama PR EIJP BRIN, Eman Aminullah, dan Wati Hermawati, membahas tentang ekosistem UMKM digital dan digitalisasi di UMKM. Meskipun UMKM konvensional telah beralih ke platform digital, harga produk UMKM masih belum dapat bersaing dengan produk impor, social commerce, dan e-commerce.
Hal ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan memenuhi standar pasar ekspor.
Baca Juga: Segini Besaran Dana Bantuan KJP Plus Oktober 2023 yang Cair ke Rekening Peserta Didik
Dengan diakhiri oleh sesi-sesi berbobot ini, SIMPONI ke-4 telah menyediakan wadah bagi para pakar dan praktisi untuk membahas tantangan dan peluang terkait digitalisasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. ***