Network
PR DEPOK - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo, menyoroti tindakan Ketua KPK, Firli Bahuri, yang mendadak melakukan penangkapan paksa terhadap mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Yudi mengungkapkan bahwa ada nuansa kepanikan dari Firli Bahuri dalam proses penangkapan tersebut. Hal ini diduga terkait keterlibatan SYL dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian.
Yudi Purnomo mempertanyakan urgensi dari langkah KPK dalam melakukan penangkapan paksa terhadap SYL, terutama karena surat penangkapan tersebut diteken secara langsung oleh Firli Bahuri.
Menurut Yudi, wewenang penyidik memungkinkan mereka untuk menangkap tersangka dalam berbagai kondisi, termasuk jika surat panggilan telah dikeluarkan atau jika surat perintah penangkapan baru saja diterbitkan.
Baca Juga: Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 62 Kapan Diumumkan? Cek Estimasinya, Ini 3 Kamu Tanda Lolos
Namun, Yudi juga menekankan bahwa penyidik harus bertindak sesuai dengan situasi yang ada di lapangan. Jika terdapat hal-hal yang penting atau mendesak, baru boleh dilakukan penangkapan dengan paksa. Namun, transparansi kepada publik tetap harus dijaga.
Penangkapan yang tiba-tiba terhadap SYL oleh KPK menuai tanda tanya di masyarakat. Yudi mengatakan bahwa hal ini tak terhindarkan karena lembaga antirasuah ini tengah menyelidiki kasus dugaan pemerasan yang melibatkan SYL
dan Firli Bahuri.
