PR DEPOK - Kontroversi pernyataan Ketua DPP Bidang Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani soal Sumatra Barat (Sumbar) dan Pancasila hingga kini masih jadi bahan perbincangan banyak pihak.
Terlebih, anak dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu pun hingga kini belum angkat bicara setelah pernyataannya soal Sumbar dan Pancasila dinilai banyak pihak kontroversi.
Seperti diketahui sebelumnya, Puan Maharani dalam kesempatan pengusungan paslon Pilgub Sumbar berharap agar provinsi tersebut menjadi provinsi yang memang mendukung negara
Pancasila.
Baca Juga: Film 'Mulan' Baru Dirilis, Aktivis Hongkong Serukan #BoikotMulan
Banyak pihak memberikan tanggapan, baik memberikan dukungan maupun mengkritisi pernyataan yang dilontarkan Puan Maharani. Adala Pakar komunikasi politik Universitas Harapan Emrus Sihombing juga turut memberikan tanggapannya.
Emrus Sihombing mengatakan sangat menyayangkan terjadinya penggiringan wacana negatif di ruang publik, terutama pernyataan dari Puan Maharani belum lama ini.
Lebih lanjut ia menyebutkan, orang yang tidak setuju lebih cenderung memberikan pendapat bernuansa politis dan pragmatis, ketimbang substansi makna mendalam dari pernyataan Puan Maharani yang menyebut 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila'.
"Jika kita simak dengan teori akal sehat aja, ungkapan Puan sedikitpun tidak menyebut apalagi menyinggung (perasaan) suku atau etnis tertentu yang ada di Sumbar," kata Emrus Sihombing dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Masih Diributkan, Pakar Analisis Ucapan Puan: Maknanya Dalam.
Baca Juga: Tak Suka Istri Melahirkan Bayi Perempuan, Seorang Suami dengan Keji Meracuni Anaknya yang Baru Lahir