Network
PR DEPOK – Seorang wanita asal Yogyakarta berhasil menciptakan sabun yang terbuat dari minyak jelantah atau minyak bekas pakai.
Yomi Windri Asni bersama komunitas bank sampah di Yogyakarta berhasil mengubah minyak jelantah menjadi sabun yang sangat bermanfaat.
Tak tanggung-tanggung, sabun ciptaan warga Yogyakarta tersebut diklaim mampu membersihkan noda-noda di pakaian.
Selain itu, sabun itu juga diklaim bisa digunakan untuk mencuci batik tanpa memudarkan pewarna alami pada kain.
Temuan tersebut disampaikan Yomi saat menghadiri agenda konferensi pers virtual dalam Program Pemberdayaan UMKM – Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif.
Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Jadi Buntut dari Ucapan Puan Maharani, Bendera PDIP Dilarang di Sumatra Barat
“Sangat cepat membersihkan noda, terutama noda membandel,” tutur Yomi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Di samping itu, tanpa kandungan deterjen, sabun tersebut bisa menjamin keamanan bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Keunggulan lainnya, sabun buah gagasan Yomi itu tidak menggunakan pemutih buatan sehingga dapat aman bagi lingkungan.
Menurut Yomi, sabun yang bernaung di bawah label sabun Langis tersebut tidak disarankan digunakan untuk membersihkan tubuh karena bahan dasarnya yang mengandung asam lemak.
Yomi yang berlatar pendiidikan ilmu kimia ini mengaku membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk menciptakan formulasi minyak jelantah menjadi sabun.
“Upaya merisetnya butuh waktu empat bulan. Kemudian, kenapa sabun? Sebenarnya minyak jelantah sebagai bagian dari lemak yang menjadi bahan baku sabun. Proses produksi dua minggu hingga satu bulan,” ujar Yomi.
Meskipun sempat turun 50 persen akibat pandemi, penjualan produk sabun Langis terobosan Yomi kini sudah mulai kembali naik.
Baca Juga: 5 Anak Pejabat yang Calonkan Diri di Pilkada 2020, Mulai dari Ketua Umum DPP PBB Hingga Ma'ruf Amin
Bahkan, pemasaran produk sampai ke kota-kota besar lainnya seperti Jakarta dan Surabaya.
Saat ini, sabun Langis telah tersedia dalam bentuk batang dan cair.
Sebagai upaya mengembangkan temuannya, Yomi mengatakan bahwa dalam waktu dekat, timnya berencana mengeluarkan produk sabun berbentuk bubuk.
Ia menilai sabun berbentuk bubuk dirasa perlu diproduksi karena menilai adanya potensi pasar yang besar.***
