Dr. Yovita menyampaikan bahwa bersama dengan tim medis, termasuk dokter penyakit kulit dan kelamin, mereka menangani kasus tersebut dengan memberikan obat-obat topikal dan obat-obat yang bertujuan mengatasi gejala yang muncul.
Pendekatan ini dilakukan untuk meredakan dan mengelola secara efektif tanda-tanda cacar monyet yang mungkin dialami pasien.
“Jadi, kami bersama dengan dokter penyakit kulit dan kelamin, menangani kasusnya hanya memberikan obat-obat topikal dan obat-obat sintomatik,” katanya.
Baca Juga: Lirik Lagu Rungkad yang Selalu Diputar Setiap Megawati Cetak Poin, Lengkap dengan Artinya
Ia menekankan bahwa penderita yang dapat diberikan antivirus adalah mereka yang lesinya berada di tempat rentan, seperti di sekitar mata yang dapat menimbulkan kebutaan atau di tenggorokan yang dapat menghambat jalan napas.
“Untuk antivirus hanya diperlukan pada mereka yang dalam kondisi berat, itu mungkin diperlukan. Walaupun memang saat ini obat antivirus juga belum tersedia di rumah sakit kami,” katanya.
Kasus cacar monyet ini terdeteksi pada Selasa (24/10) dan setelah serangkaian tes di laboratorium, hasilnya dinyatakan positif pada Jumat (27/10). Pasien adalah seorang pria berusia 36 tahun yang tinggal di Kota Bandung.
Jadi, kami katakan sebagai terkonfirmasi kasus cacar monyet, ada satu kasus. Pasiennya adalah laki-laki, usia 36 tahun, tinggal di Kota Bandung,” kata Yovita.
Baca Juga: 9 Lokasi Sate Terenak dan Populer yang Menarik Perhatian Pelanggan di Sidoarjo
Yovita juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.