Jelang Pemilu 2024, Prabowo-Gibran Putar Otak Atasi Anak Muda Pengangguran

- 8 Desember 2023, 14:55 WIB
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki siasat untuk mengatasi maraknya pengangguran kaula anak muda di Indonesia.*
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki siasat untuk mengatasi maraknya pengangguran kaula anak muda di Indonesia.* /Instagram/@prabowo/

PR DEPOK - Jelang Pemilu 2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kabarnya sudah memiliki siasat untuk mengatasi maraknya pengangguran kaula anak muda di Indonesia.

 

Siasat tersebut yakni Prabowo dan Gibran akan meningkatkan lapangan pekerjaan berkualitas untuk mengatasi pengangguran di kalangan anak muda.

Siasat program bernama Asta Cita 3 tersebut akan kawin dengan poin keempat dari 8 program Hasil Terbaik Cepat yang ditawarkan Prabowo-Gibran, yakni membangun sekolah unggul terintegrasi jadi dengan cara itu kaum muda tidak sekedar bekerja tapi punya kualitas berdasar karakteristik mereka.

Prabowo yakin dengan adanya pembangunan sekolah di setiap kabupaten/kota yang terintegrasi dengan dunia usaha akan menjadi suatu kunci keberhasilan untuk mengatasi masalah pengangguran bagi kaula muda.

Baca Juga: 5 Taman yang Bagus dan Menarik di Kota Parepare, Cek Alamatnya

Sebab cara itu dinilai lebih efektif untuk menghapus pemusatan tenaga kerja di satu kabupaten atau kota tertentu.

Kemudian akan ada lagi Asta Cita 5 yakni melanjutkan hilirasi dan industrialisasi dari pemerintahan Presiden Jokowi.

 

Hal itu bisa menjadi wadah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas hingga ke tingkat daerah.

"Jadi strategi ini mengawinkan industri, ketenagakerjaan dan pendidikan karena ketiganya selama ini masih bergerak dan kami akan menggerakan ketiga sektor ini," tutur Dedek Prayudi.

Baca Juga: BRI Liga 1: Susunan Line Up, Head to Head, dan Prediksi Skor Pertandingan Dewa United vs Bali United

Dedek mengungkapkan bahwa siasat itu digodok Prabowo Gibran untuk menyoroti sejumlah data terkait pengangguran di tanah air.

Sementara itu berdasar data international Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui bahwa sebagian besar orang Indonesia bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan.

 

Serta sebagian besar anak muda membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya.

"BPS bertutur penyumbang terbesar pengangguran itu ialah lulusan SMK. Jadi setelah didalami lagi kami melihat bahwa di sini ada ketidakcocokan cetak dunia pendidika Indonesia dengan kebutuhan industri potensi ekonomi," tutup Dedek Prayudi.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah