Network
PR DEPOK – Dalam beberapa hari terakhir, media sosial Twitter diramaikan oleh video yang menampakkan seorang ibu tengah menggunting bendera merah putih.
Video yang berdurasi 29 detik itu tersebut berhasil menyita perhatian warganet dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum hingga tokoh politik.
Salah satu tokoh politik yang mengomentari aksi dalam video viral itu adalah politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.
Dalam cuitan di akun twitter pribadinya @budimandjatmiko, Budiman Sudjatmiko mengatakan menjelang Hari Kemerdekaan RI, banyak pahlawan yang gugur demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca Juga: BMKG: Waspada Sejumlah Wilayah Jawa Barat Kembali Berpotensi Dilanda Angin Kencang
"Banyak orang sudah meregang nyawa utk bendera ini, bu...Mungkin sebagian leluhurmu juga. Minimal dilukai atau terusir ke hutan," tulis Budiman Sudjatmiko.
Sementara itu cuitan lain di hari yang sama terkait hal ini juga datang dari Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui akun twitter @ferdinanhaean3
"Pak Polisi @DivHumas_Polri mohon dengan sangat agar ibu ini disadarkan tentang hukum, bahwa apa yang dilakukannya sangat BANGSAT..!!" tulis Ferdinand Hutahaean.
Tak berselang lama, Ferdinand Hutahaean kembali menulis cuitan terbaru yang menjelaskan bahwa ia mendapat kabar mengenai motif yang dilakukan wanita tersebut menggunting bendera merah putih.
Baca Juga: Demi Dapat Asuransi 17 Miliar, Wanita 22 Tahun Nekad Potong Tangan Pakai Gergaji Berdalih Kecelakaan
Namun ia tetap mengajak masyarakat menunggu kabar selanjutnya dari pihak yang berwajib.
“Baru saja dapat info bahwa peristiwa ini sudah ditangani Polres Sumedang"
"Dari infonya bahwa anak lelaki ini autis dan tak bisa lepas dari merah putih, bahkan tidur pun harus dengan merah putih. Jadi mungkin pelaku kesal sehingga menggunting merah putih. Kita tunggu penjelasan resmi kepolisian,” tulisnya.
Sementara itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI polisi sudah memburu pelaku pengguntingan bendera merah putih tersebut.
Diketahui pelaku tersebut terdiri dari empat orang yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Baca Juga: Kenang Sosok Sekda DKI Jakarta Saefullah, Anies Baswedan: Bukan Sekadar Kolega Tapi Juga Ayah
Keempat pelaku antara lain ISR (36) warga Perum Bumi Mekar Jaya Indah RT, DYH (30) warga Dusun Gawiru, PO(40) warga Dusun Cikondang, dan AN (51) warga Dusun Tarajumas, Kabupaten Sumedang.***
