Network
"Karenanya, penyelenggaraan pilkada harus dengan protokol kesehatan ketat agar aman dan tetap demokratis," ujar Fadjroel Rachman.
Baca Juga: Fachrul Razi Positif Covid-19, DPR: Ini Semacam Cambuk Bagi Pemerintah
Lebih lanjut pria beruia 56 tahun tu menilai bahwa pilkada pada masa pandemi Covid-19 ini bukan hal yang mustahil, karena negara-negara lain seperti Singapura, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan pun menggelar pemilihan umum di masa pandemi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, Fadjroel Rachman juga mengatakan bahwa pemerintah mengajak semua pihak untuk senantiasa bergotong-royong mencegah potensi klaster baru penularan Covid-19 pada setiap tahapan pilkada 2020 serentak.
Diketahui berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) No.6/2020, terkait pelaksanaan Pilkada 2020 yang diselenggarakan serentak harus menerapkan protokol kesehatan tanpa mengenal warna zonasi wilayah.
Baca Juga: Dikhawatirkan Kasus Covid-19 Meningkat, Pengamat: Tunda Pilkada atau Tandu Korban Corona?
Ia pun mengaakan bahwa semua Kementerian dan lembaga terkait juga telah mempersiapkan segala upaya guna menghadapi pilkada 2020 dengan kepatuhan pada protokol kesehatan dan penegakan hukum.
Lebih lanjut ia menilai bahwa penyelenggaraan Pilkada 2020 di tengah pademi Covid-19 harus menjadi momentum agar dapat menampilkan cara-cara baru dan inovasi baru bagi masyarakat bersama penyelenggara negara untuk bangkit bersama dan menjadikan pilkada ajang adu gagasan, adu berbuat dan bertindak untuk meredam dan memutus rantai penyebaran Covid-19
"Pilkada serentak ini harus menjadi momentum tampilnya cara-cara baru dan inovasi baru bagi masyarakat bersama penyelenggara negara untuk bangkit bersama dan menjadikan pilkada ajang adu gagasan, adu berbuat dan bertindak untuk meredam dan memutus rantai penyebaran Covid-19," tutur Fadjroel Rachman.
Baca Juga: Lakoni Debut di Liga Inggris, Juergen Klopp dan Sadio Mane Sanjung Penampilan Apik Thiago Alcantara
