PR DEPOK - Berita terkini melaporkan adanya ketidaknyamanan dalam suasana Kabinet Indonesia Maju, terutama dalam persiapan Pilpres 2024. Namun, Presiden Joko Widodo memberikan respons yang tegas terhadap isu tersebut, dengan menekankan bahwa kabinet berjalan dengan lancar, meskipun terdapat perbedaan pilihan politik di antara para menteri.
Pernyataan ini menunjukkan sikap pragmatis Presiden terhadap realitas politik di kabinet, di mana perbedaan pandangan dianggap sebagai bagian dari proses demokrasi dan tidak menghambat kinerja pemerintahan.
Dengan demikian, Presiden menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kelancaran dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, bahkan di tengah dinamika politik yang tengah berlangsung.
Baca Juga: Pemilu 2024: Tata Cara Pemungutan Suara yang Perlu Diketahui
Kabinet Normal, Demokrasi Terwujud
Dalam acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, Presiden Jokowi memberikan klarifikasi terhadap isu-isu yang beredar.
"Biasa saja, bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu terlalu dibesar-besarkan,” jelas Presiden setelah menghadiri pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Jumat.
Meski perbedaan pilihan politik ada di antara para menteri, Presiden menekankan bahwa hal tersebut adalah bagian dari demokrasi yang sehat.
Baca Juga: Hore! BPNT Tahap 1 2024 Jawa Barat Cair, Jangan Kaget Nominalnya Bukan Rp400.000 tapi Segini
Presiden juga menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait soliditas dalam kabinet, meskipun Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, mengundurkan diri dari jabatannya.