"Kalau terpaksa beraktivitas di luar rumah harus menggunakan masker. Kami dari pemda akan selalu menyiapkan strategi pengendalian pencemaran udara (SPPU) termasuk melakukan kolaborasi lintas sektor," ujarnya.
Lebih lanjut, Heru mengatakan masa pancaroba juga berpotensi meningkatkan penyakit infeksi saluran pernapasan. Heru mengingatkan untuk dapat menjaga kesehatan dengan berpegang kepada pedoman yang disebut "CERDIK".
“CERDIK” yang dimaksud adalah cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.
"Selain itu perlu mengonsumsi multivitamin untuk menjaga imunitas," kata Heru.
Baca Juga: Harapan Ramadhan untuk Palestina: Panggilan Kemerdekaan dan Kedamaian
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim). Kondisi ini diprediksikan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.
"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.***