Siklon ini semakin mendekati wilayah Jabodetabek dan menjadi momen langka. Fenomena ini pernah terjadi di tahun 2002 yang memicu banjir besar di Jakarta lantaran hujan persisten selama berhari-hari.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa ada tiga jenis bibit siklon tropis di wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Resep Aneka Takjil Legendaris Wajib Ada untuk Buka Puasa, Simak Cara Pembuatannya
1. Bibit Siklon Tropis 91S
Siklon ini berada di sebelah tenggara Samudera Hindia yang memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa. Sikon 91S kini bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
2. Siklon Tropis 94S
Siklon 94S terpantau di Laut Timor bagian Selatan, Tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). Kecepatan anginnya maksimum 15-20 knots dengan tekanan udara minimum 1000 hPa bergerak ke arah timur.
3. Siklon Tropis 93P
Siklon 93P terpantau masih berada di wilayah Teluk Carpentaria, bagian Timur Laut Australia, Tenggara Papua. Kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa yang bergerak ke arah timur hingga tenggara.
BMKG menilai, ketiga bibit siklon tropis yang muncul sekaligus itulah menyebabkan hujan awet di Indonesia.***