Tuding Penjegalan KAMI Bentuk Kegagalan Tangani Covid-19, Rocky: Maka dari Itu Istana Jebak Gatot

- 29 September 2020, 20:58 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

PR DEPOK - Jalan terjal dialami Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Sejak pendeklarasian pertama yang dilakukan di Jakarta, 18 Agustus 2020 lalu, setiap proses deklarasi kerap alami hadangan.

Hadangan tersebut pertama kali terjadi saat acara deklarasi di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Dalam acara deklarasi yang dihadirkan Gatot Nurmantyo itu mendapatkan dua kali pembatalan secara sepihak oleh pihak pengelola gedung sewa dengan alasan yang tidak jelas.

Kali ini hadangan berlanjut saat acara silaturahmi serta deklarasi di wilayah Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Hadangan di Kota Pahlawan itu baru saja terjadi Senin 28 September 2020.

Baca Juga: Mengumpat dan Acungkan Jari Tengah ke Polisi, Karyawan Bank Ditahan dan Ditetapkan sebagai Tersangka

Terkait hadangan kepada KAMI di Surabaya, salah satu pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan melalui satu video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya.

Dalam video berjudul "Skenario Menjadikan Gatot Nurmantyo New Covid-19", Rocky Gerung menilai hadangan yang didapatkan KAMI saat acara di Surabaya itu jelas menunjukkan adanya startegi tertentu yang diarahkan untuk menjebak Gatot Nurmantyo dan gerakan KAMI.

Adapun jebakan yang dimaksud, dijelaskan Rocky adalah memiliki tujuan agar yang diinisiasi Gatot dan beberapa tokohh lainnya tidak akan berjalan mulus.

Bahkan, Rocky menyebutkan bahwa jebakan tersebut sebagai "New Covid-19".

Baca Juga: Dimarahi dan Ditampar Ibu di Depan Umum, Remaja 14 Tahun Lompat dari Gedung Sekolah Hingga Tewas

"Kelihatannya Gatot dijadikan new Covid. Gagal berantas Covid mau berantas Gatot. Kita bisa lihat sebetulnya seluruh strategi media Istana itu adalah bukan jegal Gatot, tapi menjebaknya," ucap Rocky, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, ia menilai jebakan yang jadi tudingannya tersebut terlalu dangkal karena satu isu terus diputar-putar.

"Saya enggak anggap itu akan berhasil, karena KAMI tetap diinvestasikan untuk politik moral," ujarnya.

Ia menuding bahwa pemerintah adalah sebagai pihak yang bermaksud untuk menjegal langkah KAMI yang berada di jalur oposisi.

Baca Juga: Bermain Selang Air, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usai Tak Sengaja Telan Amuba Pemakan Otak Manusia

Dalam waktu beberapa hari ke depan, diyakini dia, pemberitaan tentang Gatot akan ramai dimunculkan berbagai media nasional.

"Upaya mengepung Gatot mungkin berhasil jika politik moral juga ada di Istana. Nah, soal ini kalau yang menjebak moralnya jauh di bawah. Isu soal Gatot juga akan dimunculkan ulang dalam dua hari ini," katanya.

Kemudian perihal pemberitaan soal Gatot dan pelarangan sejumlah kegiatan KAMI, ia menilai memiliki tujuan tertentu, di antaranya untuk menganggu psikologis dari para deklarator dan simpatisannya.

"Bukan digelembungkan, tetapi diarahkan supaya timbul kontradiksi di dalam KAMI. Dan psikologis KAMI terganggu terutama di daerah. Sehingga semua perencanaan moral KAMI itu berantakan sebenarnya itu pikirannya," ucap dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x