3. Gerhana matahari hanya terjadi pada bulan baru
Bulan harus berada di antara Matahari dan Bumi agar gerhana matahari dapat terjadi. Satu-satunya fase bulan yang terjadi adalah bulan baru.
4. Gerhana matahari tidak terjadi setiap bulan baru
Penyebabnya, orbit Bulan miring 5 derajat dibandingkan orbit bumi mengelilingi matahari. Para astronom menyebut dua persimpangan jalur ini sebagai simpul.
Baca Juga: KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair Tanggal Berapa? Cek Jadwal Pencairan Terbaru di Sini
Gerhana hanya terjadi ketika Matahari terletak pada satu titik dan bulan berada pada titik yang sama (untuk gerhana matahari) atau pada titik yang berlawanan (untuk gerhana bulan). Selama sebagian besar bulan (bulan), matahari terletak di atas atau di bawah salah satu titik simpul, dan tidak terjadi gerhana.
5. Gerhana memiliki panjang yang berbeda-beda
Alasan mengapa fase gerhana matahari total bervariasi terhadap waktu adalah karena jarak bumi dari matahari tidak selalu sama, dan jarak bulan dari bumi tidak selalu sama.
Jarak bumi-matahari bervariasi sebesar 3 persen dan jarak bulan-bumi sebesar 12 persen. Hasilnya adalah diameter Bulan bisa berkisar antara 10 persen lebih kecil hingga 7 persen lebih besar dari matahari.
Baca Juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Cair Lewat Apa, Bank Himbara atau Kantor Pos? Berikut Penjelasannya
6. Ini semua tentang besarnya dan pengaburan
Para astronom mengkategorikan setiap gerhana matahari berdasarkan besarnya dan tingkat pengaburannya.
Magnitudo gerhana matahari adalah persentase diameter matahari yang menutupi bulan pada saat gerhana maksimum. Pengaburan adalah persentase total luas permukaan Matahari yang tertutup secara maksimal.
7. Gerhana matahari terjadi di antara siklus saros
Gerhana matahari dan bulan serupa terjadi setiap 6.585,3 hari (18 tahun, 11 hari, 8 jam). Para ilmuwan menyebut jangka waktu ini sebagai siklus Saros. Dua gerhana yang dipisahkan oleh satu siklus Saros adalah serupa.