Ia menyelesaikan pendidikan akademiknya di berbagai tempat, termasuk S1 di Jurusan Sosiologi FISIP UI pada tahun 1976, S2 di bidang Hubungan Internasional di Ohio University, Amerika Serikat, pada tahun 1980, dan S3 di Ilmu Politik di Ohio State University, Amerika Serikat, pada tahun 1985.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Depresi, Gangguan Mental Umum yang Banyak Dialami Wanita Dibandingkan Pria
Selama kariernya, Salim Said pernah menjabat sebagai redaktur di beberapa media, antara lain Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan majalah. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Dewan Film Nasional (DFN) dari tahun 1989 hingga 1995, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Ceko dari tahun 1998 hingga 2010.
Kontribusi dan Penghargaan
Salah satu kontribusi besar Salim Said adalah dalam bidang pendidikan. Ia pernah menjadi guru besar Ilmu Politik di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Baca Juga: Viral Video Ayah Ojak Labrak Orang Hina Indonesia, Netizen: Menyala!
Selain itu, ia juga aktif sebagai pengajar di berbagai lembaga pendidikan seperti Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Prestasi Salim Said diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) di bidang pemikiran sosial.
Ia juga merupakan penulis buku-buku yang memberikan wawasan baru tentang dunia film dan politik Indonesia, seperti "Profil Dunia Film Indonesia" (1982), "Pantulan Layar Putih:
Film Indonesia dalam Kritik dan Komentar" (1991), "Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto" (2018), "Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian" (2013), dan "Militer Indonesia dan Politik" (2001).
Baca Juga: 7 Bakso Paling Enak di Kota Batu, Pernah Coba? Ini Lokasinya