Dorong Pemerintah Rangkul Buruh, Puan Maharani: DPR Pastikan UU untuk Kebijakan Nasional

- 9 Oktober 2020, 10:57 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ketua DPR RI, Puan Maharani. /Foto: Instagram @puanmaharani/

PR DEPOK - UU Cipta Kerja telah resmi disahkan oleh DPR pada Senin, 5 Oktober 2020 di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta.

Akibat disahkannya UU kontroversial tersebut menimbulkan gelombang penolakan dari berbagai lapisan masyarakat, bahkan dilaporkan bahwa keputusan tersebut melahirkan aksi unjuk rasa dibeberapa tempat.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah merangkul buruh, dalam pembahasan aturan turunan UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Aksi Demonstrasi Buruh Menolak UU Cipta Kerja di Surabaya Disusupi, Ini Kata Ketua SPSI

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan guna membuat aturan secara rinci, dan dapat diterima semua pihak.

"Kami mendorong pemerintah untuk menggandeng berbagai kelompok pekerja agar terlibat dalam pembahasan aturan turunan Undang-Undang Cipta Kerja. Keterlibatan pekerja dibutuhkan untuk memperinci UU Cipta Kerja," kata Puan Maharani dalam keterangan tertulis dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Lebih lanjut, Ketua DPR RI itu mengatakan bahhwa DPR RI akan mengawal, dan memastikan bahwa aturan turunan UU Cipta Kerja dapat memberi manfaat yang adil bagi semua pihak.

Baca Juga: Terdorong Pengurangan Pasokan di Tiga Negara, Harga Minyak Dunia Kembali Naik

Diketahui aturan turunan yang harus dibahas bersama pihak buruh di antaranya yakni tentang pengupahan, tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan, tentang pekerja asing, serta tentang hubungan kerja, dan waktu kerja.

"DPR RI akan mengawal untuk memastikan aturan turunan UU Cipta Kerja memberikan manfaat yang adil bagi semua," ujar wanita 47 tahun itu.

Dikatakannya bahwa DPR RI melibatkan partisipasi publik dalam pembahasan RUU Cipta Kerja hingga disahkan menjadi UU Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Fokus Berbenah Bersama MU, Paul Pogba Puji Real Madrid dan Zidane

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa pembahasan tersebut dilakukan secara transparan dan terbuka, serta dapat disaksikan masyarakat melakui siaran langsung di laman resmi milik DPR RI.

Selain itu, dirinya menyebut bahwa untuk mengakomodasi aspirasi kelompok buruh, pihaknya membentuk Tim Perumus bersama kelompok buruh yang merasa belum diakomodasi pemerintah.

"UU Cipta Kerja tidak hanya bertujuan menarik investasi dan meningkatkan daya saing Indonesia, melainkan juga untuk memperluas lapangan kerja yang baik," ucapnya.

Baca Juga: Dua Hari Terakhir Unjuk Rasa, Polisi Amankan 499 Orang

Untuk diketahui anak dari Megawati Soekarnoputri itu mengatakan bahwa DPR RI akan mengawasi penerapan UU Cipta Kerja sehingga tetap mengutamakan kepentingan masyarakat.

Dirinya mengakui UU Cipta Kerja itu belum sempurna, maka sebagai negara hukum terbuka ruang untuk dapat menyempurnakan UU tersebut melalui mekanisme sesuai ketentuan perundang-undangan.

Selain itu, Puan Maharani juga sampaikan bahwa DPR akan terus mengevaluasi pelaksanaan UU tersebut.

Baca Juga: Adanya TMMD Reguler Brebes, Lapangan Sepak Bola Desa Kalinusu Ditata

"DPR melalui fungsi pengawasan akan terus mengevaluasi saat undang-undang tersebut dilaksanakan dan akan memastikan bahwa undang-undang tersebut dilaksanakan untuk kepentingan nasional dan kepentingan rakyat Indonesia," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah