Waspada Curah Hujan di Atas Normal sebagai Dampak La Nina, BMKG Prediksi Puncak Musim Penghujan

- 12 Oktober 2020, 10:06 WIB
Ilustrasi hujan deras.
Ilustrasi hujan deras. /PIXABAY/

PR DEPOK - Sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

BMKG memprediksi bahwa puncak musim penghujan ini akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021 mendatang.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai kondisi hujan diatas normal sebagai dampak La Nina dengan mengoptimalkan tim siaga bencana di tingkat rukun tetangga.

Baca Juga: Khawatir Klaster Baru, Ganjar Pranowo Minta Para Demonstran UU Cipta Kerja Pahami Pandemi Covid-19

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof Dwikorita Karnawati Minggu, 11 Oktober 2020.

Rita menjelaskan, bahwa secara umum puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021, terutama di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera bagian Selatan.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali pulau Sumatera dan sebagian Kalimantan, tergolong zona dengan peningkatan curah hujan hingga 40 persen pada bulan Oktober dan November 2020.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Resmi Disahkan, Sanksi Pidana Berlaku Jika 'Bermain' dengan Hutan

Menurut Rita, uap air yang meningkat ditambah pasokan dari samudra pasifik, akan memperkuat curah hujan bulanan antara 20 hingga 40 persen.

Berdasarkan catatan historis, la nina wilayah Indonesia umumnya mencapai 40 persen dari curah hujan normal.

"Zona yang akan mengalami peningkatan curah hujan sampai 40 persen bahkan lebih, itu hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan sebagian Kalimantan. Hal itu akan terjadi pada bulan Oktober-November 2020, tetapi juga harus diantisipasi dengan melakukan kordinasi. Memang idealnya kordinasi tersebut dilakukan sampai tingkat desa, bahkan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW)," kata Rita seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Peneliti Temukan Seekor Burung Berjenis Setengah Jantan dan Betina

La Nina adalah fenomena iklim akibat anomali suhu muka air laut di samudra pasifik bagian tengah ekuator, fenomena tersebut akibat aliran masa udara basa menuju kepulauan Indonesia lebih kuat intensitasnya dari curah hujan normal.

BMKG memprediksi fenomena ini berdampak pada terjadinya banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, dan puting beliung yang berkemungkinan menimpa Indonesia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah