HNW Minta Kemenag Perjuangkan Ibadah Haji dan Umrah agar Dapat Diisi Jemaah Indonesia

- 14 Oktober 2020, 15:32 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.*
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.* /Antara Foto/Ikhwan Wahyudi./

PR DEPOK - Kementerian Agama (Kemenag) RI diminta untuk memperjuangkan pelaksanaan umrah yang akan dibuka kembali pada November 2020 dan haji pada 2021 mendatang dapat diisi jemaah dari Indonesia.

Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (Waketu MPR) RI Hidayat Nur Wahid (HNW) secara telekonfrensi dalam kegiatan "Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) di Jakarta.

"Pelaksanaan haji dan umrah harusnya bisa diikuti jemaah dari Indonesia," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Viral Video Ambulan Ditembaki Polisi Saat Demo, PMJ: Mobil Larikan Diri hingga Hampir Tabrak Petugas

HNW menambahkan, "Karena itu, pemerintah perlu memanfaatan setiap peluang yang ada, agar jemaah Indonesia dapat kembali melaksanakan ibadah umrah dan haji secepatnya."

Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah Indonesia segera mendapat solusi terkait penyelenggaraan haji dan umrah yang ditangguhkan oleh Pemerintah Arab Saudi selama pandemi Covid-19.

"Kami dari Komisi VII DPR juga berungkali menyampaikan ke Menteri Agama (Menag) agar setiap peluang yang dibuka oleh Kerajaan Saudi Arabia, Kemenag memaksimalkan lobi dan mengkomunikasikan secara efektif dengan pihak Arab Saudi," kata HNW.

Menurut HNW, ia mendengar rencana ibadah umrah dibuka kembali oleh Arab Saudi pada November 2020 dan itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan.

Baca Juga: Massa Ramai Serukan Mosi Tidak Percaya, TB Hasanuddin: Lengserkan Jokowi Hanya Mimpi di Siang Bolong

Maka dari itu, dia mendukung Kemenag dapat menjalankan perannya secara maksimal, agar jemaah umrah dan haji bisa beribadah secepatnya dan masalah daftar tunggu akibat penundaan bisa segera diatasi.

HNW berharap pelaksanaan haji dan umrah dapat segera diteruskan untuk jemaah asal Indonesia, karena selama ini para jemaah asal Indonesia dikenal memiliki citra yang positif, terutama pada saat pelaksanaan haji.

"Jemaah kita dilihat oleh jamaah negara lain sebagai jamaah yang tertib, teratur dan taat kepada peraturan. Ini yang perlu dijaga dan menjadi poin lebih yang harus dikomunikasikan dengan pemerintah Arab Saudi," ujar dia.

HNW mengatakan citra positif itu sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Hal itu dibuktikan dengan beberapa ulama besar asal Nusantara yang menjadi ulama di sana, seperti Syekh Nawawi Al Bantani dan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Syaikh Junaid AlBetawiy, Syaikh Mahfud Termas, serta Syaikh Yasin Padang yang namanya masih "harum" di Arab Saudi hingga saat ini.

Baca Juga: Soal Rencana Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Kemlu Bantah, Sebut Belum Ada Informasi dari Arab Saudi

Lanjutnya, ulama-ulama asal Nusantara itu memiliki wawasan kebangsaan yang sangat baik, sehingga patut diteladani dan dilanjutkan oleh para jemaah haji dan umrah asal Indonesia.

"Mereka adalah contoh bagaimana orang Indonesia bisa menjadi terhormat, menjadi mufti, imam atau ulama, bahkan di Mekah dan di Masjidil Haram, karena keduanya sangat penting dijadikan paradigma haji sebagai diplomasi positifnya Indonesia," ucap HNW.

Hal itu yang membuat dia meminta pemerintah perlu memperjuangkan secara maksimal, agar pelaksanaan haji dan umrah bisa segera dilakukan kembali oleh jemaah asal Indonesia.

HNW mengingatkan, bahwa nama baik Indonesia yang sudah harum tersebut bisa tercoreng apabila Kemenag tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik, sehingga Indonesia tetap dimasukkan sebagai salah satu negara yang warganya dilarang melaksanakan umrah karena penanganan Covid-19 secara domestik yang dinilai buruk.

Baca Juga: Usai 13 Tahun Menghilang, Gambar Bunda Maria Muncul Kembali Secara Misterius di Tempat Parkir

"Kita sudah punya modal sejarah dan penerimaan publik yang sangat baik untuk jemaah asal Indonesia. Ini harus dimaksimalkan oleh pemerintah agar jamaah Indonesia bisa melaksanakan ibadah umrah dan haji secepatnya, layaknya negara-negara lain," kata HNW menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x