Cuaca Ekstrem Ancam Yogyakarta Saat La Nina, BMKG Imbau Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi

- 14 Oktober 2020, 22:56 WIB
Ilustrasi perubahan cuaca ekstrem.
Ilustrasi perubahan cuaca ekstrem. /Eyeonicimages/Pixabay

PR DEPOK  Fenomena La Nina masih menjadi salah satu fokus Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga saat ini.

Fenomena mendinginnya suhu permukaan laut ini menimbulkan cuaca ekstrem sejak awal Oktober.

Terkait cuaca ekstrim ini, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, menjelaskan salah satu dampak La Nina yang dapat terjadi, seperti curah hujan yang meningkat dengan penambahan intensitas sampai 40 persen.

Dalam pernyataannya, Reni Kraningtyas menyebutkan Sleman bagian barat dan utara, serta Kulon Progo bagian utara akan menjadi wilayah pertama yang merasakan dampak awal cuaca ekstrem ini.

Baca Juga: Prabowo Dinilai Kurang Lantang oleh Pendukungnya, Pengamat: Bisa Berpotensi Beralihnya Dukungan

Sementara itu, Sleman bagian Selatan, Kota Yogyakarta, dan Bantul akan mulai merasakan dampak fenomena ini di akhir Oktober, disusul oleh Gunungkidul pada awal November mendatang.

Lebih lanjut, Kepala Stasiun Klimatologi itu menjelaskan bahwa La Nina dapat menyebabkan ketinggian air hingga setinggi ban mobil.

”Jadi kalau dikatakan ekstrim itu lebih dari 50 milimeter per hari, nah pada saat ada La Nina, itu dalam ukuran waktu jam bisa terjadi”

“Dan ketinggian air bisa sampai setinggi ban mobil, itu bisa berakumulasi menjadi curah hujan bulanan di atas normal,” tutur Reni saat ditemui di Sleman, pada Rabu, 14 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x