Padahal sebenarnya hasil tesnya negatif.
Baca Juga: Baleg DPR Pastikan UU Cipta Kerja Larang Perusahaan Kurangi Upah Minimum Buruh
"Ini perlu diluruskan agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu," tutur Moeldoko.
Sementara itu, Ganjar juga membenarkan adanya isu tersebut yang menimbulkan keresahan dalam masyarakat dan sudah pernah terjadi di Jawa Tengah.
Dalam mengantisipasi hal tersebut agar tak terulang lagi, Ganjar menegaskan sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah.
Baca Juga: Soal Dampak Megatsunami Alaska Bagi Indonesia, BMKG: Sepertinya Tidak Akan Sampai, Terhalang Daratan
Kemudian selanjutnya, pihak terkait yang memutuskan untuk menentukan atau mengekspos data kematian pasien harus terverifikasi terlebih dulu.
"Seluruh rumah sakit di mana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa. Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan 'statement' keluar," ujar Ganjar.
Dengan sistem itu, Ganjar mengakui akan terjadi keterlambatan data mengenai angka kematian.
Baca Juga: Meski Tingkat Kematian Masih Lampaui Angka Global, Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Turun 6,7 Persen