Para santri Gontor, tambahnya, saat ini banyak berkiprah di berbagai bidang. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan bisa meneruskan nilai kejuangan almarhum.
"Legacy almarhum sangat banyak. Alumni Gontor yang berkhidmat di berbagai bidang adalah bukti nyata keberhasilan perjuangannya. Saya berharap generasi muda bisa belajar kearifan dan keistiqomahannya," katanya.
Fachrul juga mengungkapkan kesedihannya karena berita duka kehilangan dari tokoh-tokoh beberapa bulan ini.
"Rasa duka ini makin dalam seiring wafatnya sejumlah tokoh dan pengasuh pesantren dalam beberapa bulan terakhir ini," ujar Fachrul.
Baca Juga: Diperpanjang hingga November 2020, Berikut Syarat dan Cara Mendaftar Program BLT UMKM Rp2,4 Juta
Diketahui sebelumnya, KH Abdullah lahir di Gontor pada 19 September 1942. Dia merupakan lulusan Kulliyatu-I-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1960.
Abdullah kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga meraih gelar Sarjana Muda pada 1965.
Lalu, dirinya melanjutkan kuliah S1 dan S2 hingga tahun 1978 di Al-Azhar University Cairo. Tak hanya itu, Abdullah juga mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain memimpin Pondok Modern Gontor, almarhum juga pernah menjadi Ketua Badan Silaturahmi Pondok Pesantren Jawa Timur, Ketua Forum Silaturahmi Umat Islam Ponorogo, Ketua Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A) Kementerian Agama, serta Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI).***