Muncul Fenomena Awan Mirip UFO di Gunung Arjuno Malang, Ini Tanggapan BMKG

- 5 November 2020, 14:46 WIB
Ilustrasi UFO.
Ilustrasi UFO. /Pixabay/PhotoVision./

PR DEPOK – Masyarakat sekitar kawasan Malang Raya dikagetkan dengan penampakan awan yang menyerupai pesawat UFO di langit kawasan Gunung Arjuno pada Kamis, 5 November 2020.

Awan yang bernama lentikularis ini sempat menghebohkan warga yang segera mengabadikan fenomena langka tersebut dengan menggunakan kamera ponsel mereka.

Menanggapi fenomena kemunculan awan UFO ini, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, menyatakan bahwa awan tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat, tetapi akan berbahaya bagi jalur penerbangan.

Baca Juga: Keunggulan Suara Mulai Menurun, Donald Trump dan Pendukungnya Sebarkan Kebohongan Pemilu di Medsos

“Awan yang tampak seperti itu (UFO) adalah awan lentikularis yang tumbuh di sekitaran gunung atau dataran tinggi."

“Secara umum tidak berbahaya, tetapi bagi dunia penerbangan cukup berbahaya. Karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan,” ujar Teguh dalam keterangannya pada Kamis 5 November 2020, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Lebih rinci, Teguh menambahkan bahwa awan lentikularis ini mengindikasikan akan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat di sekitar Gunung Arjuno, Malang.

Oleh karena itu, Teguh mengingatkan bahwa fenomena awan mirip UFO ini akan berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter.

Baca Juga: Tanggapi Klaim Kemenangan Donald Trump, Pengamat Sebut Ada Kemiripan dengan Pilpres Indonesia 2019

“Sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan,” tuturnya.

Sementara itu, disampaikan oleh Teguh, awan lentikularis ini merupakan kejadian langka yang terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas permukaan gunung yang cukup kuat.

Ia menuturkan bahwa benturan yang terjadi pada gelombang tersebut yang kemudian memicu terbentuknya awan.

“Gelombang yang terjadi di satu sisi kemudian membentur dinding pegunungan. Sehingga terjadilah bentuk awan bertingkat dan berputar seperti lensa.”

Baca Juga: Tak Ingin Dikuasai Pihak Asing, Wakil Ketua MPR Nilai Luar Angkasa Indonesia Harus Diatur

“Sehingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa," ujar Teguh.

Memahami akan adanya kekhawatiran warga terkait awan UFO ini, Teguh menegaskan bahwa kemunculan awan lentikularis ini tidak mengindikasikan akan terjadinya gempa atau bencana besar lainnya.

“Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu,”

“Biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan,” jelas Teguh diakhir penuturannya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x