Kasus Sengketa Tanah Cakung Dinilai Rekayasa, Aktivis: Sudah Kantongi Nama di Belakang Abdul Halim

- 9 November 2020, 09:13 WIB
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar. /Antara/Benardy Ferdiansyah./

Abdul Halim dipersonifikasikan sebagai orang miskin yang tanahnya diambil. Tapi, menurut Haris, apabila Abdul Halim memang miskin, dia tidak mungkin bisa membayar buzzer-buzzer.

Buzzer-buzzer itu kan kalo nggak ada duitnya pasti tidak akan jalan dan ini kontradiktif, di mana Abdul Halim digambarkan sebagai orang miskin. Abdul Halim mengurus kiri-kanan dan terorganisir dengan baik, duit dari mana dia?” ujar Haris.

Haris melanjutkan, apabila Abdul Halim ingin menguji perkara tersebut, sebaiknya membawanya ke organisasi atau lembaga bantuan hukum yang punya kompetensi untuk mengurusi orang miskin dan masalah tanah, bukannya malah ke buzzer.

Menurutnya Buzzer bukan merupakan orang-orang atau kelompok advokasi.

Baca Juga: PSBB Transisi di DKI Jakarta Diperpanjang, Anies Baswedan Klaim Penularan Melambat

“Nah saya yakin itu pasti ditolak, kenapa? Karena dia tidak punya bukti. Sementara pak Benny punya rekam jejak sejarah kepemilikan,” kata dia.

Haris menceritakan bahwa keluarga Benny Tabalujan sudah memiliki SHM tanah seluas 7,7 hektar di daerah Cakung, Jakarta Timur sejak 1975.

Namun, lanjutnya kini Benny ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap memalsukan keterangan dalam formulir penurunan hak dari SHM ke HGB untuk keperluan imbreng ke perusahaan. Sementara kemudian Abdul Halim muncul tiba-tiba dan tak memiliki bukti.

Karena itulah, Haris menduga, ada pihak yang berada di belakang Abdul Halim.

Baca Juga: Evaluasi Kartu Prakerja, DPR Minta Perbanyak Pelatihan Keahlian yang Dibutuhkan di Luar Negeri

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x