Hari Pahlawan Nasional, Ulama: Generasi Milenial Muslim Patut Warisi Semangat Juang para Terdahulu

- 9 November 2020, 17:07 WIB
Hari Pahlawan Nasional.
Hari Pahlawan Nasional. /Freepik./

Ahmad yang juga merupakan cucu pahlawan nasional KH As'ad Syamsul Arifin itu mengatakan, di medsos interaksi yang terjadi tidak riil, tetapi bersifat maya sehingga mudah dimanipulasi.

Ia menyebut bahwa posisi antara yang memberi dengan yang menerima ini tidak bisa diwakili oleh sinyal media elektronik, sehingga gelombang elektromagnetiknya kurang kuat.

“Transfer ilmu jauh lebih dahsyat gelombang elektromagnetiknya kalau bertatap muka (talaqqi) antara yang memberi dengan yang menerima,” ucap Ahmad.

Menurutnya, nilai itu abadi dan tidak temporer. Oleh karena itu, nilai-nilai perjuangan dari KH As'ad dalam perjuangan, seperti di pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Juga: Di Hari Pahlawan 2020 Besok, Pemerintah Berikan Tunjangan Kehormatan kepada 587 Orang Keluarga

Ahmad berpendapat, apa yang dilakukan KH As'ad dapat diterjemahkan oleh generasi milenial agar mereka terus membangun jaringan kerja dalam perjuangan yang lebih luas, dan tidak hanya lokal.

“Apalagi fasilitas untuk jaringan global saat ini sudah tersedia. Pada detik yang sama di tempat berbeda, yang jaraknya ribuan kilometer bisa tersambung. Peluangnya semakin besar untuk membangun jaringan,” ujarnya.

Perihal dampak positif dan negatif dari teknologi informasi, ia menilai hal itu sebagai risiko dari pembinaan.

Hal tersebut juga ditunjukkan oleh KH As'ad yang tidak jarang menjumpai militansi dari anggota Pelopor yang belum ideal.

Baca Juga: Pakar Ungkap Dampak Kebijakan Biden terhadap Indonesia, Naiknya Investasi hingga Lapangan Kerja Baru

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah