Imbau Habib Rizieq Contoh Akhlak Rasulullah, Wamenag: Dakwah Harusnya Santun dan Sejukkan Umat

- 16 November 2020, 19:52 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. /Antara/Muhammad Iqbal./

PR DEPOK – Ceramah Habib Rizieq pada kesempatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta, Sabtu 14 November 2020, dinilai kontroversi

Adapun bagian ceramah yang dinilai kontroversi adalah pada bagian Habib Rizieq menyebutkan kata-kata tidak pantas di hadapan ribuan jemaahnya.

Ucapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu pun sangat disayangkan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa'adi.

Baca Juga: Kecurigaan Iwan Fals Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq: Jangan-jangan Cuma Buat 'Kelinci Percobaan'

“Seharusnya, setiap tokoh masyarakat memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya, baik pada ucapan maupun Tindakan,” ujar Zainut pada Senin, 16 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ.

Ia menyebut bahwa ulama sebagai pewaris nabi, harus mencontoh akhlak nabi yang selalu menghormati dan memuliakan orang lain, meskipun orang tersebut berbeda keyakinan.

“Bahkan meski orang tersebut sering menghina, merendahkan (meludahi), dan memusuhinya,” kata menambahkan.

Zainut berpesan agar sesama tokoh tidak saling menghujat. Menurutnya, setiap berdakwah atau ceramah hendaknya disampaikan secara santun dan menyejukkan umat.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Kim Jong Un Tanggapi Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, Simak Faktanya

“Kita (MUI) mengajak semua pihak hendaknya bisa menahan diri untuk tidak saling menghujat dan saling mencela karena hal tersebut bukan akhlak nabi,” ucap pria yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ia mengungkapkan, pihaknya juga mengimbau kepada semua mubaligh, dai, dan tokoh agama agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan menggunakan bahasa yang santun.

Tidak hanya itu, ia berpendapat bahwa dalam menyampaikan pesan agama diperlukan akhlak yang baik dan tidak melanggar norma hukum dan susila.

Zainut berharap persaudaraan keislaman maupun kebangsaan di tengah masyarakat dapat saling terjaga.

Baca Juga: Tak Sengaja Akui Kemenangan Joe Biden, Donald Trump: Saya Tidak Mengakui Apapun! Jalan Masih Panjang

“Mari kita saling mengingatkan atau berwasiat, baik dalam hal kebenaran maupun kesabaran, demi menjaga ukhuwah atau persaudaraan, baik persaudaraan keislaman maupun kebangsaan,” kata Zainut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x