Kemenparekraf Diminta Siapkan Alternatif Destinasi Wisata Jelang Libur Panjang Akhir Tahun, Ada Apa?

- 19 November 2020, 07:20 WIB
Ilustrasi - Pengunjung berada di kawasan wisata alam Danau Tangkas, Muarojambi, Jambi.*
Ilustrasi - Pengunjung berada di kawasan wisata alam Danau Tangkas, Muarojambi, Jambi.* /Antara Foto/Wahdi Septiawan./

PR DEPOK – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI diminta untuk menyiapkan destinasi wisata alternatif di sejumlah daerah di Indonesia.

Permintaan itu dilontarkan oleh Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Syaiful Huda, Rabu 18 November 2020 kemarin.

Adapun tujuan dari permintaan tersebut yakni guna antisipasi membludaknya jumlah wisatawan saat liburan sekolah, perayaan Natal, dan Tahun Baru 2021.

Baca Juga: Tanggapi Pemanggilan Anies Baswedan, Fadli Zon: Kalau Hendak 'Mempermalukan' Gubernur, Belajarlah!

“Saya mendorong masyarakat untuk mengambil destinasi terdekat seperti desa wisata. Saya mohon kepada Mas Tama (Menparekraf) agar semua destinasi wisata bisa menyiapkan diri dengan baik,” ucap Syaiful, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menurutnya, hampir pasti momen libur panjang seperti tahun baru, termasuk liburan anak-anak selesai pertengahan semester.

Ia menuturkan, usulannya tersebut untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan agar tidak hanya membeludak di sejumlah tempat pariwisata besar.

Lebih lanjut, Syaiful berpendapat bahwa hal itu dapat menyebabkan berkumpulnya orang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Disinggung dr Tirta, Tito Karnavian Klaim Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada hanya 2,2 Persen

Menurut keterangannya, prediksi meluapnya jumlah wisatawan saat libur panjang tersebut disebabkan tingkat kejenuhan masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Ia menuturkan, para wisatawan itu diprediksi datang dari kalangan anak-anak yang terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat tinggi.

“Banyak anak-anak mengalami depresi karena menghadapi PJJ, karena itu saya memprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata pada di akhir tahun,” katanya.

Ia menganjurkan agar masyarakat tidak usah mengunjungi destinasi wisata besar, tapi cukup selfie di spot-spot desa wisata.

Baca Juga: Acara Habib Rizieq Jadi Polemik, Effendi Gazali Singgung Kerumunan Pendaftaraan Pilkada Solo

Syaiful juga mengimbau masyarakat yang berwisata pada akhir tahun, termasuk pengelola objek wisata agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar.

Selain itu, ia memberi contoh saat libur panjang lima hari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pekan lalu.

Diketahui, jumlah kenaikan penularan Covid-19 cukup tinggi sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.

“Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata,” ujarnya.

Baca Juga: Singgung Parade Merah Putih Banser, FPI Persoalkan Keadilan dengan Tidak Diizinkannya Reuni 212

Syaiful menekankan bahwa Komisi X DPR RI telah memiliki komitmen yang sama dengan Kemenparekraf agar pada 2021, desa-desa wisata akan menjadi destinasi penyangga untuk destinasi prioritas dan super prioritas.

“Faktanya, hanya desa wisata yang bisa melibatkan secara langsung dan memberdayakan masyarakat serta anak-anak muda agar bisa langsung kerja karena untuk destinasi wisata prioritas atau super prioritas harus menunggu investor,” ucap dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x