Liverpool dan Manchester United Dukung Proyek Big Picture

12 Oktober 2020, 13:45 WIB
Ilustrasi Liga Inggris 2020 /

PR DEPOK – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun ini nampaknya membuat sepak bola Inggris semakin berada di persimpangan jalan dengan konsekuensi keuangan yang membawa ketidakpastian yang signifikan.

Menghadapi hal tersebut, terungkap kabar bahwa pemilik Liverpool Fenway Sport Group (FSG) berada di belakang rencana untuk melakukan perombakan besar di piramida liga sepak bola Inggris bertajuk Project Big Picture.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Dailystar, proyek tersebut memiliki rencana yang sangat luas dan berupaya menghadirkan tantangan mendasar di seluruh kompetisi di liga sepak bola Inggris, termasuk pengurangan jumlah tim di Liga Premier, peningkatan pembayaran kepada mereka yang berada di luar papan atas, dan perubahan dalam hak suara dan kekuasaan di dalam Liga Premier.

Baca Juga: Berikan Regulasi Sederhana, Sri Mulyani Nilai UU Ciptaker dapat Bebaskan RI dari Middle Income Trap

Proyek tersebut bukan hanya didukung oleh FSG namun dikabarkan juga mendapat dukungan dari Manchester United.

Dengan adanya dua klub besar tersebut, proyek ini juga mengharapkan mendapatkan dukungan dari empat klub besar lain di Liga Premier, yakni Manchester City, Chelsea, Arsenal dan Tottenham.

Pemilik Liverpool di Amerika, FSG, dikabarkan menjadi sosok dibalik ini semua dengan telah menulis dokumen kerja 'Revitalisasi' yang menjadi dasar dari proyek ini.

Baca Juga: Regulasi Dinilai Sederhana, Sri Mulyani Sebut UU Ciptaker Bebaskan Indonesia dari Middle Income Trap

Perubahan yang paling mencolok dari proyek ini adalah pengurangan tim di Liga Premier dari 20 menjadi 18.

Seperti yang telah diketahui, bahwa Liga Premier memiliki 20 tim sejak 1995, jumlahnya telah dikurangi dari semula berjumlah 22 tim.

Selain itu, akan ada pengurangan fluiditas antara Liga Premier dengan Championship.

Baca Juga: Sebabkan Angka Kemiskinan Kian Dalam, WHO Minta Pemimpin Dunia Tak Terapkan Lockdown

Hanya dua tim yang akan langsung dipromosikan dan dua tim otomatis terdegradasi.

Peringkat ke-16 Liga Premier kemudian akan memasuki sistem playoff bersama tim peringkat ke-3 hingga ke-5 di divisi Championship untuk menentukan tempat terakhir di Liga Premier.

Dampak dari proyek ini terhadap Piala Liga, atau saat ini dikenal sebagai Carabo Cup, ialah jumlah tim dari Liga Satu dan Liga Dua masing-masing akan tetap di 24 klub tetapi pengurangan jumlah tim di Liga Premier menjadi 18 tim membuat adanya pengurangan dua klub dari total partisipan klub Piala Liga secara keseluruhan.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Putuskan Hengkang dari Demokrat, Ruhut: Dia Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Piala Liga akan menerima bantuan sebesar 250 juta poundsterling untuk membantu mereka melalui krisis Covid-19.

Selain itu, akan terdapat komitmen jangka panjang, yakni seperempat dari pendapatan tahunan Liga Premier akan disumbangkan ke Piala Liga.

Selain Piala Liga, Community Sheild juga terkana dampak dari proyek ini. Kedua kompetisi tersebut akan dihapuskan berdasarkan proposal awal proyek ini, meskipun tetap disarankan agar Piala Liga bisa bertahan dengan catatan tanpa partisipasi klub yang bersaing di turnamen sepakbola Eropa.

Baca Juga: Tanggapi Polemik UU Ciptaker, Ma'ruf Amin: Demi Menambah Lapangan Kerja

Dua klub yang mendorong proyek ini, Liverpool dan Manchester United, bersama rival elit mereka di sepak bola Inggris, yakni Arsenal, Tottenham, Chelsea dan Manchester City akan menjadi klub yang paling mendapat keuntungan dari proyek ini.

Tiga klub lainnya juga akan membawa kekuatan signifikan di bawah proyek tersebut, yakni Everton, Southampton dan West Ham.

Sementara itu, 100 juta poundsterling akan diberikan kepada FA dalam pembayaran satu kali untuk menutupi pertandingan Liga Premier Wanita, sepak bola pemuda, dan sepak bola amatir lokal.

Baca Juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League Matchday 3: Inggris Menang, Prancis, Italia, dan Belanda Imbang

Dilaporkan bahwa, pelaksana Liga Premier telah mengeluarkan tanggapannya terhadap proyek ini .

"Kami telah melihat laporan media hari ini mengenai rencana untuk merestrukturisasi sepak bola di negara ini. Sepak bola Inggris adalah yang paling banyak ditonton di dunia, dan memiliki struktur liga yang dinamis, dinamis, dan kompetitif yang mendorong minat di seluruh dunia. Untuk mempertahankan posisi ini, penting bagi kita semua untuk bekerja sama," tulis pernyataan mereka.

"Baik Liga Premier dan FA mendukung diskusi luas tentang masa depan permainan, termasuk struktur kompetisi, kalender, dan pembiayaan keseluruhannya terutama sehubungan dengan dampak Covid-19," lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Kasus Kian Melonjak, Joko Widodo Minta Prioritas Penanganan Covid-19 untuk 12 Kabupaten dan Kota

"Sepak bola memiliki banyak pemangku kepentingan, oleh karena itu pekerjaan ini harus dilakukan melalui saluran yang tepat sehingga memungkinkan semua klub dan pemangku kepentingan memiliki kesempatan untuk berkontribusi," sambung pernyataan itu.

Dalam pandangan Liga Premier, sejumlah proposal individu dalam rencana yang diterbitkan hari ini dapat berdampak buruk pada keseluruhan permainan dan kami kecewa melihat Rick Parry, Ketua EFL (Piala Liga), telah memberikan catatannya dukung. Liga Premier telah bekerja dengan itikad baik dengan klubnya dan EFL untuk mencari resolusi terhadap persyaratan pendanaan penyelamatan Covid-19. Pekerjaan ini akan terus berlanjut," tutur pernyataan tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler