Bukan Sekadar Legenda Besar Sepakbola, Maradona Dijadikan Dewa di Sekte Gereja Maradonia

- 26 November 2020, 09:31 WIB
Diego Maradona.
Diego Maradona. /Twitter @FulhamFC/

PR DEPOK - Bagi sebagian orang di Argentina, sepakbola bukan sekadar olahraga, melainkan hampir seperti sebuah agama.

Bahkan Argentina menjadi rumah bagi gerakan keagamaan yang disebut Gereja Maradonia, yang menghormati pesepakbola legenda, Diego Armando Maradona sebagai dewa.

Lahir pada 30 Oktober 1960, di pinggiran Buenos Aires, Maradona membuat 91 penampilan untuk Argentina, dan mencetak 34 gol.

Baca Juga: Kartu ATM Sekretaris Istri Edhy Prabowo Untuk Beli Barang Mewah Jadi Bukti Vital Pengungkap Korupsi

Dia tampil di empat gelaran Piala Dunia untuk timnas negaranya serta memegang rekor penampilan terbanyak sebagai kapten di ajang Piala Dunia.

Maradona juga tercatat sebagai pencetak gol tertinggi ketiga untuk timnas Argentina, di belakang Gabriel Batistuta dan Hernan Crespo.

Pada 22 Juni 1986, menjadi saat Maradona mencatat keajaiban dalam dunia sepakbola yang kelak akan dikenang sepanjang masa.

Baca Juga: Perusahaan Produk Bulu Hewan Usulkan Vaksinasi Cerpelai, WHO Khawatir Ancaman Penularan ke Manusia

Hari itu Timnas Argentina menghadapi Inggris di perempat final Piala Dunia 1986.

Dalam pertandingan itu Maradona mencetak gol pembuka untuk timnas Argentina setelah mengelabui penjaga gawang timnas Inggris, Peter Shilton, dengan gol sundulan yang tidak dia lakukan dengan kepalanya, namun dengan tangannya.

Aksi itu dia lakukan sangat cepat. Ditambah teknologi saat itu secanggih sekarang, sehingga wasit tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya, dan mensahkan gol tersebut.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditetapkan Jadi Tersangka, Presiden Tunjuk Luhut B Pandjaitan sebagai Menteri KKP

Ketika ditanyai tentang gol itu, Maradona berkata, “Gol itu dicetak sedikit oleh tangan Tuhan, sedikit oleh kepala Maradona.”

Hingga pada akhirnya gol itu disebut sebagai 'gol tangan Tuhan'.

Diego Maradona masih dipuja puluhan tahun setelah gol tangan Tuhan saat melawan Inggris tersebut.

Kemudian, para penggemarnya mulai membentuk "Gereja Maradona" di Buenos Aires pada tahun 1998. Dimana ulang tahun Maradona menandai tahun baru bagi sekte itu.

Baca Juga: Diego Maradona Berpulang, Pele: Suatu Hari Nanti, Kita Akan Bermain Bola Bersama di Atas Sana

Gereja Maradona memiliki 80.000 pengikut di 55 negara, termasuk Gary Lineker, Mauricio Pochettino, dan 1.500 dari Tentara Tartan.

Salah satu dari pemimpin spiritual gereja bernama Amez menjelaskan maksud dari dibuatnya sekte Gereja Maradona.

"Kultus kepribadian yang tidak biasa ini diciptakan untuk mengekspresikan dan mengkhotbahkan ke seluruh dunia cinta kami kepada 'El Diego', yang telah memberi kami begitu banyak dan telah menghasilkan keajaiban," ujar Amez, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari lamam Essentially Sports.

Baca Juga: Persediaan di AS Turun, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Kenaikannya

Bahkan otobiografi Maradona telah menggantikan Alkitab dalam upacara gereja tersebut.

Ritual khusus seperti pembaptisan, pernikahan, dan misa Maradonia dirayakan pada tanggal-tanggal yang memiliki makna khusus Maradonia.

“30 Oktober adalah tanggal lahir pemain sepak bola terhebat yang pernah ada. Dan selama sepuluh tahun terakhit, kami selalu merayakan Kelahiran Maradonian," tutur Amez.

Baca Juga: Lakukan 10 Kali Pengiriman Benih Lobster, Berikut Alur Ekspor hingga Uang yang Diterima Edhy Prabowo

Selain mereka menganggap Maradona sebagai dewa dalam sekte gereja mereka, mereka juga memuji mega bintang sepak bola Argentina saat ini, Lionel Messi, sebagai 'El Messias' (sang Mesias).

Sementara itu, psikolog dan penulis asal Argentina, Gustavo Bernstein mencatat pandangannya terhadap Maradona.

Pandangannya tersebut dia tuangkan dalam sebuah buku tentang Maradona yang diterbitkan pada tahun 1997.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir di Sebagian Wilayah Jawa Barat

"Maradona adalah kerangka acuan maksimum kami. Tidak ada yang mewujudkan esensi kita dengan lebih baik. Tidak ada yang menyandang lambang kita lebih mulia. Tidak ada yang lain, dalam dua puluh tahun terakhir, kami telah menawarkan begitu banyak gairah. Argentina adalah Maradona, Maradona adalah Argentina," tulis Gustavo Bernstein dalam bukunya tersebut.

Kini, Maradona telah tutup usia pada Rabu, 25 November 2020.

Maradona telah meninggalkan dunia ini, tapi bagi sebagian orang dia akan tetap abadi di hati, terutama bagi sekte gereja Maradona yang sangat menghargai dan menghormatinya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Essentially Sports


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x