Mulai Dibangun 2021, Indonesia Akan Miliki Laboratorium Anti-doping

- 20 Desember 2020, 09:08 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan terobosan baru dengan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun Laboratorium Anti Doping pertama di Indonesia yang akan dibangun di lingkungan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah./
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan terobosan baru dengan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun Laboratorium Anti Doping pertama di Indonesia yang akan dibangun di lingkungan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah./ /kemenpora.go.id

PR DEPOK - Sebuah laboratorium anti-doping direncanakan akan dibangun oleh Pemerintah Indonesia di kompleks Rumah Sakit Ortopedi Prof Dr R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah.

Rencana itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat melakukan kunjungan ke Kota Solo pada Jumat, 18 Desember 2020 lalu.

Menurut Zainudin, kehadiran laboratorium anti-doping di Indonesia menjadi penting sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap penegakan anti-doping.

Baca Juga: Petinggi KAMI Laporkan Listyo Sigit ke Komnas HAM, Refly: Saya Sampai Miris Lihat Perlakuan Aparat

Selain itu, Indonesia juga nantinya tak perlu lagi mengirim sampel ke luar negeri dengan biaya mahal ketika akan mengikuti kejuaraan olahraga.

Zainudin mengatakannya dalam keterangan pers yang diterima pewarta di Jakarta, pada Sabtu, 19 Desember 2020.

"Kita berencana akan membuat laboratorium dan rupanya berita ini dibaca oleh Pak Menkes. Beliau menunjuk Kota Solo agar dapat dijadikan laboratorium anti-doping di Indonesia," kata Zainudin seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Khawatir Lonjakan Kasus Covid-1 9 Saat Liburan, Italia Berlakukan Lockdown di Seluruh Negara Bagian

Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan menyediakan lahan strategis seluas 700 meter persegi di lingkungan RS Ortopedi.

Zainudin berharap rencana itu dapat terwujud pada tahun 2021.

Pihaknya juga akan segera meminta sertifikasi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Baca Juga: Gunakan Filter HEPA, MTI: Penularan Covid-19 di Pesawat Sangat Sedikit

"Ini sejarah baru. Kita akan punya laboratorium anti-doping di Indonesia yang bisa digunakan sendiri dan negara lain juga dipersilakan untuk mengirim sample dan tetap di bawah pengawasan WADA sehingga hasil uji doping bisa diakui dunia internasional," ujar Zainudin.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes Rita Rogayah mengatakan lokasi yang disediakan di RS Ortopedi sangat strategis karena terletak di depan rumah sakit.

"Menurut Direktur Ortopedi sudah menyiapkan lahan seluas 700 meter persegi, letaknya strategis di depan. Lab ini akan dibuat dengan persyaratan dan ketentuan WADA," ucap Rita.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Melonjak, Tito Karnavian Canangkan Diperbaruinya Protokol Kesehatan Jadi 4M

"Kami masih mempersiapkan semuanya dan akan dimulai pada tahun 2021, semoga cepat terlaksana," tutur Rita menambahkan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x