Network
PR DEPOK - Chelsea dalam beberapa pertandingan terakhir mengalami rentetan hasil kurang memuaskan di pertandingan Liga Inggris musim 2020-2021.
Dalam lima pertandingan terakhir yang dilakoni, The Blues hanya memenangkan satu pertandingan, satu hasil imbang, dan tiga sisanya menelan kekalahan.
Terbaru, Chelsea harus menerima kekalahan atas tim tuan rumah Leicester City dengan skor berkesudahan 2-0.
Baca Juga: Kapal Cantrang Diperbolehkan Lagi, Susi: Pak Jokowi, Sumber Daya Ikan Kita Dibawa ke Mana?
Atas hasil yang dialami Chelsea itu membuat pekerjaan Frank Lampard selaku juru taktik berada di bawah ancaman bahkan membuat The Blues tercecer di urutan kelima klasemen Liga Inggris.
Bahkan, rentetan hasil buruk itu pun jelas memantik spekulasi pemecatan, terlebih Chelsea memiliki reputasi sebagai klub yang gemar bergonta ganti pelatih kala klub mengalami tren buruk.
Terlebih, anggaran belanja jor-joran Chelsea yang menggelontorkan lebih dari 200 juta poundsterling di bursa transfer musim panas kemarin jelas membuat Lampard memiliki beban untuk meraih sesuatu untuk The Blues musim ini.
Baca Juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Dihentikan, Buya Yahya Sampaikan Pandangan Berikut
Terkait spekulasi nama calon pelatih baru untuk menggantikan dirinya, mantan pemain Timnas Inggris ini turut angkat bicara.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sky Sports, Lampard mengaku lebih memilih menutup mata terkait spekulasi yang menyebutkan sejumlah nama sebagai calon pelatih baru Chelsea untuk menggantikan dirinya.
"Saya tidak mendengarkan hal semacam itu. Anda hanya menemuinya jika menghabiskan banyak waktu di media sosial."
Baca Juga: HRS Lagi-Lagi Dilaporkan ke Polisi, Ferdinand Hutahaean: Tuh Kan Jadi Pidana, Rasain!
"Tentu saja menangani klub top semacam ini diiringi banyak tekanan, tapi pembicaraan spekulatif macam itu bukanlah sesuatu yang penting bagi saya," ujar Lampard menambahkan.
Ketika didesak apakah ia sudah menjalani pembicaraan spesifik soal nasibnya dengan manajemen Chelsea, Lampard memilih merahasiakannya.
"Saya tidak mau mengumbar pembicaraan yang bersifat privat. Ketika Anda menjadi manajer, berbicara dengan manajemen adalah sebuah rutinitas," ucap pelatih berusia 42 tahun itu.***
