Karena, lanjut dia, pihaknya telah menyepakati perjanjian untuk tidak saling mengunjungi saat kedua tim berlaga.
“Kalau Arema FC tuan rumah maka suporter Persebaya tidak datang, begitu juga sebaliknya," ujar Husin Ghazali.
"Kalau Persebaya yang jadi tuan rumah maka suporter Arema FC tidak ke Surabaya. Ini sudah menjadi kesepakatan bersama,” ungkap dia menambahkan.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Baca Juga: BSU 2022 Tahap 4 Segera Cair, Pastikan 3 Hal Ini Terpenuhi untuk Dapatkan Bantuan Rp600.000
Namun, ternyata dengan kekalahan tersebut menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Bahkan kerusuhan semakin membesar dan terjadi lemparan berbagai jenis benda ke dalam lapangan pertandingan.
Sehingga petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Kemudian petugas melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.