Network
PR DEPOK - Pemain Timnas Chili Alexis Sanchez berbagi cerita saat dirinya menginginkan segera mengakhiri kontrak bersama "setan merah" julukan Manchester United setelah melaksanakan sesi latihan pertama di Old Trafford.
Ia juga mengatakan kerjasamanya bersama tim yang bermarkas di Old Trafford itu terjadi setelah gagal mencapai kesepakatan dengan tetangga "setan merah" yakni Manchester City pada Januari 2018.
Pemain berusia 31 tahun tersebut dengan jujur mengatakan bahwa sebenarnya Manchester United merupakan klub yang ia sukai sedari kecil.
Baca Juga: Geser Lionel Messi, Cristiano Ronaldo Dinobatkan Jadi Pemain Termahal di Dunia
"Sebelumnya, saya memiliki kesepakatan dengan Manchester City, namun karena hal yang lumrah terjadi di sepak bola, saya menerima kesempatan untuk pergi ke United. Rasanya penawaran dari United begitu menggoda dan itu adalah sesuatu yang baik untuk saya. Saya sangat menyukai klub ini ketika saya masih kecil," kata Alexis Sanchez, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ESPN.
Lebih lanjut ia pun mengatakan bahwa dirinya teken kontrak tanpa meminta informasi jelas mengenai keadaan tim.
"Akhirnya, saya menandatangani tetapi saya tidak meminta informasi tentang apa yang terjadi di dalam klub," katanya.
Ia pun mengatakan bahwa selepas melaksanakan latihan, dirinya baru menyadari terkait hal-hal yang tidak disadari sampai tiba saat latihan bersama.
Baca Juga: Usai Daftar Pilkada 2020, Bupati Haltim Muhdin Ma'bud Dilaporkan Meninggal Dunia
"Terkadang ada hal-hal yang tidak Anda sadari sampai Anda tiba di sana dan saya ingat sesi latihan pertama yang saya jalani, saya menyadari banyak hal," ucap Alexis Sanchez.
Lebih lanjut, setelah dirinya mengikuti latihan di Old Trafford, ia pun mengkomunikasikan keinginannya untuk kembali ke Arsenal, klub yang telah melambungkan namanya.
"Setelah sesi ini saya pulang dan saya memberi tahu keluarga dan agen saya, "Bisakah Anda merobek kontrak untuk kembali ke Arsenal?' Mereka tertawa, saya memberi tahu mereka bahwa ada sesuatu yang tidak beres, sepertinya tidak baik."
Kendati demikian, dirinya tetap melaksanakan kewajibannya untuk membela setan merah, namun dengan perasaan yang sama, seperti yang ia alami saat kali pertama ia menginjakkan kaki di Old Trafford untuk mengikuti sesi latihan.
Baca Juga: Desakan Penghapusan Ganjil Genap Muncul Usai Dinilai Pengaruhi Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta
"Tapi saya sudah menandatangani, saya sudah di sana. Setelah beberapa bulan pertama saya terus memiliki perasaan yang sama, kami tidak bersatu sebagai tim pada saat itu," ujarnya.
Selama membela Manchester United, Sanchez mengemas 5 gol dari 45 pertandingan, hal tersebut seolah menjadi babak terpuruk serta menjadi malapetaka dalam perjalanan karir sepak bolanya.
Kendati demikian, akhirnya keterpurukan Sanchez di United berakhir, setelah setan merah menyetujui untuk mengakhiri kontraknya lebih dini, yakni dua tahun lebih awal untuk memfasilitasi kepindahannya sehingga bebas transfer menuju Inter Milan.
"Saya menceritakan pengalaman saya, wartawan kadang-kadang akan berbicara tanpa mengetahui fakta dan itu menyakitkan, mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam klub," katanya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Waspada Gempa Kerak Dangkal di Pulau Jawa
Ia pun bercerita mengenai dugaan orang yang mengarah padanya, terkait penampilannya saat membela setan merah yang dinilai buruk.
"Mereka mengatakan itu salah saya, dan ini, dan itu, tetapi terkadang seorang pemain bergantung pada lingkungan, keluarga yang tercipta di sekitarnya, dan saya pikir pada saat itu kami bukanlah sebuah keluarga," ucap dia.
Ia mengatakan bahwa penilaian orang yang menilainya salah merupakan dalih atas keterpurukan Manchester United kala itu.
"Dan itu diterjemahkan ke dalam lapangan, dan karena perlu ada seseorang untuk disalahkan, mereka menyalahkan saya," katanya.***
