Pogba diduga menganggap keputusan itu menghina dia dan Muslim Prancis, terutama karena Islam adalah agama kedua di Prancis setelah Kristen.
Baca Juga: Survey Bersama Kemenkes, WHO, dan UNICEF: 7,60 Persen Masyarakat Indonesia Tolak Vaksinasi Covid-19
Sementara itu atas komentar Macron itu beberapa asosiasi perdagangan Arab telah mengumumkan seruan untuk memboikot produk yang berasal dari Prancis.
Komentarnya itu juga menyebabkan terjadinya kampanye media sosial yang menyerukan boikot produk Prancis dari supermarket di negara-negara Arab dan Turki.
Beberapa tagar seperti #BoycottFrenchProducts, atau dalam bahasa Inggris dan Arab #ExceptGodsMessenger menjadi trending di berbagai negara seperti Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi, dan Turki.
Baca Juga: Klaim Temukan Lokasi Jatuhnya MH370 Usai 6 Tahun Jadi Misteri, Pakar: Salah Target Tempat Pencarian
Di Kuwait, ketua dan anggota direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot dan mengeluarkan semua produk Prancis dari rak supermarket.
Kemudian, di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan untuk memboikot produk Prancis dan berjanji akan mengganti dengan alternatif lain.
Kemudian, The Gulf Cooperation Council (GCC) mengungkapkan bahwa pernyataan Macron sangat tidak bertanggung jawab dan bertujuan untuk menyebarkan budaya kebencian di antara masyarakat.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Pemkot Bandung Perintahkan Pengelola Wisata Perketat Protokol Kesehatan