Network
PR DEPOK - Saat Indonesia mulai memasuki zaman elektrifikasi, pabrikan mobil berlomba-lomba menghadirkan mobil hybrid. Bahkan, beberapa produk sudah tersedia di segmen harga di bawah 500 juta rupiah. Suzuki Grand Vitara merupakan salah satu produk hybrid terbaru, begitu pula dengan Toyota Yaris Cross Hybrid.
Kedua mobil yang kami contohkan di atas, walau sama-sama hybrid, namun tetap berbeda secara penggerak. Toyota menggunakan sistem strong hybrid, sedangkan suzuki menggerakan mobilnya dengan mild hybrid.
Lantas, apa perbedaan dari kedua sistem penggerak gabungan mesin bensin dan motor listrik tersebut? Nah, berikut ini kami berikan penjelasan terkait apa saja yang membuat kedua sistem semi-elektrifikasi tersebut berbeda.
Baca Juga: Habis Berseteru dengan Istri Pertama, Ko Apex Dikabarkan Umroh Bareng Dinar Candy
Strong Hybrid
Mobil strong hybrid adalah jenis mobil yang memanfaatkan teknologi hybrid dengan tegangan baterai yang lebih besar, yakni sekitar 140 Volt. Mobil yang bisa juga disebut full hybrid dilengkapi dengan motor listrik yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan.
Motor listrik pada mobil strong hybrid terhubung dengan sistem penggerak, sehingga dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan mobil, dan hal ini berkontribusi pada peningkatan efisiensi bahan bakar karena mesin yang lebih efisien.
Kebanyakan mobil hybrid keluaran Toyota di Indonesia adalah strong hybrid karena mobil bisa menggunakan motor listrik untuk bergerak, seperti Innova Zenix, Corolla Cross, dan Yaris Cross. Nissan juga memiliki mobil full hybrid, yakni Kicks e-Power.
Baca Juga: Login pip.kemdikbud.go.id dan Simak Batas Pencairan PIP Kemdikbud 2023, Sampai Kapan?
Mild Hybrid
Berbeda dengan saudaranya, mobil dengan sistem mild hybrid adalah mobil yang menggunakan teknologi hybrid dengan tegangan baterai yang jauh lebih kecil, sekitar 12 Volt. Mobil mild hybrid memiliki motor listrik yang lebih kecil dan tidak sekuat pada mobil strong hybrid.
