Data Scimago Dirilis, UIN Bandung Raih Peringkat Pertama dalam Kategori Riset

- 15 April 2020, 08:28 WIB
UIN Sunan Gunung  Djati Bandung raih peringkat pertama kategori riset.*
UIN Sunan Gunung Djati Bandung raih peringkat pertama kategori riset.* /UIN Sunan Gunung Djati Bandung/

PIKIRAN RAKYAT - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menempati peringkat pertama di Indonesia dan menempati peringkat ke-53 di Asia dalam kategori riset.

Hasil peringkat tersebut dikeluarkan oleh Scimago Institution Rangking (SIR) dalam peringkatan perguruan tinggi di Indonesia tahun 2020.

Scimago Institution Rangking merupakan pengklasifikasi lembaga akademik yang terkait penelitian dengan menggabungkan tiga indikator.

Indikator tersebut yaitu kinerja penelitian, inovasi, dan dampak sosial yang diukur dengan visibilitas website.

Baca Juga: Resmi, Sri Mulyani: Presiden, Menteri, ASN Eselon 1, dan 2 Tidak Dapat THR Tahun ini 

Dalam hal ini, Scimago berkolaborasi dengan Elsiever yang menerbitkan perangkaian jurnal-jurnal di dunia, yaitu Scimago Journal Ranking (SJR).

Dalam hasil pemeringkatan tersebut, UIN Bandung juga menempati posisi ke-60 sebagai perguruan tinggi terbaik di Asia, setara dengan Kyoto University dan Tianjin University, dalam bidang riset.

Peringkat tersebut lebih tinggi dibanding Singapore-MT Alliance, University of Malaya, dan University of Electronic Sciene and Technology of China.

"Pengakuan internasional ini perlu disyukuri dengan terus menigkatkan kinerja tata kelola universitas," kata Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mahmud sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Kementerian Agama.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Coba 2 Resep Kekinian Berbahan Dasar Kentang ala Netizen 

Menurut Mahmud, pemeringkatan yang dilakukan oleh Scimago Institution Rangking bersifat objektif dan kredibel.

Di usianya yang ke-52, UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan terus berbenah dan mendorong peningkatan kinerja akademik yang lebih baik.

Selama masa bekerja dari rumah di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, kampus menargetkan ratusan karya ilmiah yang akan dipublikasikan serentak di digital library UIN Bandung.

Ada sekitar 800 dosen yang akan terlibat dalam salah satu tugas tridarma Perguruan Tinggi tersebut.

Baca Juga: Hari ke-5, Polda Metro Jaya Catat 3.474 Pelanggaran Berkendara di Jakarta dalam Sehari

Selain sains dan teknologi, bidang humaniora juga turut mewarnai capaian prestasi publikasi riset di jurnal internasional bereputasi.

Menurut Mahmud, pengakuan dari lembaga pemeringkat internasional ini merupakan salah satu alat ukur bahwa UIN Bandung telah masuk jajaran universitas dunia.

Visi UIN Bandung untuk menjadi universitas kelas dunia merupakan mimpi bersama sivitas akademika

“Tahapannya kan kita sudah mau masuk pengakuan Asia Tenggara juga dengan sertifikasi AUN-QA. Insya Allah tahun depan ada lima prodi yang siap divisitasi,” katanya.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Arskal Salim, mengapresiasi capaian kinerja riset UIN Bandung. Menurutnya, riset merupakan substansi perguruan tinggi.

Baca Juga: PSBB Depok Berlaku Hari ini, Go Ride dan Grab Bike Resmi 'Hilang' 

"Melalui riset, kualitas akademik, profesionalitas dosen, publikasi ilmiah, dan kolaborasi serta networking perguruan tinggi dengan instansi lainnya menjadi keniscayaan,” ungkap Arskal.

Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi menyatakan bahwa kinerja riset tidak hanya diukur dari seberapa banyak usulan proposal atau hasil dari riset itu dikumpulkan.

Akan tetapi, bagaimana hasil-hasil riset itu ditindaklanjuti secara strategis, di antaranya terpublikasi, terdesiminasi, dan memiliki inovasi serta pengaruh terhadap masyarakat secara luas.

“Berdasarkan Scimago Institutions Rangking (SIR) ini, UIN Bandung telah mampu meraih itu. Selamat untuk UIN Bandung dan keluarga besar PTKI di seluruh Indonesia,” ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah