Suhu Semakin Meningkat, Peneliti Sebut Salju di Semenanjung Antartika Alami Pencairan

- 4 Oktober 2020, 18:59 WIB
Ilustrasi Semenanjung Antartika.*
Ilustrasi Semenanjung Antartika.* /Pixabay./

Selain itu, dia menambahkan bahwa laju pemanasan ini kembali meningkat setelah sempat melambat dalam dua dekade terakhir.

Sementara itu, pengukuran yang dilakukan oleh tim peneliti dari stasiun cuaca di Pulau King George, Antartika, menunjukkan adanya empat gelombang panas tahun ini.

Dua di antaranya terjadi selama musim panas di belahan bumi selatan, satu di musim gugur dan satu lagi di musim dingin.

Secara keseluruhan, selama 34 hari di tahun ini dianggap sangat panas. Selama musim dingin di belahan bumi selatan, suhu biasanya tercatat paling rendah, namun sekarang thermometer naik sebanyak 5 derajat celcius.

Baca Juga: La Nina Akan Terjang Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Daerah Rawan Bencana Persiapkan Diri

Kenaikan suhu ini mengakibatkan perairan Teluk Maxwell, Antartika, tidak membeku.

Sementara itu, curah hujan kumulatif di atas Pulau King George hingga awal September lalu mencapai lebih dari 400 mililiter, 100 mm lebih banyak dari biasanya.

Untuk diketahui, Semenanjung Antartika adalah wilayah paling utara di benua Antartika. Hingga saat ini, sejumlah negara telah memiliki pangkalan ilmiah dan militer di sana.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Brussels Time


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah