Suhu Semakin Meningkat, Peneliti Sebut Salju di Semenanjung Antartika Alami Pencairan

- 4 Oktober 2020, 18:59 WIB
Ilustrasi Semenanjung Antartika.*
Ilustrasi Semenanjung Antartika.* /Pixabay./

PR DEPOK – Para peneliti dari Universitas Santiago Chile mengungkap bahwa tahun 2020 merupakan tahun terpanas dalam tiga dekade di Semenanjung Antartika.

Kelompok peneliti tersebut mengklaim temuan mereka menggambarkan situasi yang mengkhawatirkan.

“Suhu di seluruh Semenanjung Antartika sudah berada di atas rata-rata, lebih dari 2 derajat celcius,” ungkap ahli iklim, Raul Cordero, yang merupakan kepala Kelompok Penelitian Antartika dari Universidad de Santiago de Chile (USACH), seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Brussels Times.

Baca Juga: Sebut Banyak RS Ganti Status Pasien Jadi Positif Covid-19, Dokter Ramai-ramai Serang Moeldoko

Hasil penelitian ini disampaikan dalam siaran pers pada Jumat 2 Oktober 2020, oleh Institut Antartika Chili INACH.

Untuk diketahui, Semenanjung merupakan bagian paling Utara Antartika, dan menurut penelitian, suhu rata-rata di sana sudah di atas nol derajat celcius.

“Di ujung utara Semenanjung Antartika, suhu rata-rata sudah berada di atas nol derajat hingga hari ini. Hal ini belum pernah terjadi dalam 31 tahun terakhir,” lanjut Cordero.

Berdasarkan keterangan Cordero, kondisi ini dianggap mengkhawatirkan karena dapat menjadi indikasi laju pemanasan yang cepat di kawasan tersebut setelah akhir abad ke-20.

Baca Juga: Statemen Joko widodo Soal 'Jangan Sok-sokan Me-lockdown' Wilayah, Ini Kata Pakar Politik UI

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Brussels Time


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x