Jack Dorsey Umumkan Bakal Tinggalkan Twitter, Ternyata Ini Alasannya

4 Desember 2021, 07:30 WIB
Jack Dorsey, pendiri dan CEO Twitter, umumkan bakal meninggalkan perusahaan. /REUTERS/Anushree Fadnavis.

PR DEPOK - Pendiri dan CEO Twitter Jack Dorsey mengumumkan bahwa dirinya akan meninggalkan perusahaan.

Untuk diketahui, Jack Dorsey telah memimpin jejaring sosial tersebut dalam masa kepresidenan Donald Trump.

Menurut sebuah sumber, Jack Dorsey telah selamat dari tawaran penggulingan investor aktivis pada tahun 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Dapat Penghargaan Lagi, Dedek Prayudi Singgung Meningkatnya Ketimpangan di Jakarta

Jack Dorsey, yang juga kepala eksekutif perusahaan pembayaran Square, selama masa jabatannya dihadapkan dengan berbagai pertanyaan tentang kebebasan berbicara.

Selain itu, Jack Dorsey telah menghadapi berbagai tantangan untuk membuat platform menguntungkan dan kritik yang telah tersebar.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Hurriyet Daily News, Jack Dorsey mengatakan bahwa ini adalah keputusan yang sangat sulit baginya saat mengumumkan pengunduran diri sebagai CEO.

Jack Dorsey menambahkan bahwa tidak banyak perusahaan yang sampai ke level ini dan tidak banyak pendiri yang memilih perusahaannya.

Baca Juga: Kakak Doddy Sudrajat Beda Pendapat Soal Donasi untuk Gala Sky, Sugandi: kalau Ikhlas Bantu, Itu Bagus

Sementara itu, Kepala Teknologi Twitter, Parag Agrawal telah menggantikan Jack Dorsey di posisi teratas.

Jack Dorsey juga akan tetap menjadi anggota dewan hingga sekitar Mei 2022 mendatang untuk membantu transisi.

Pria berusia 45 tahun ini bakal memberi ruang yang dirinya butuhkan untuk memimpin perusahaan itu, terlebih setelah beberapa voltalis, harga meleset turun lebih dari 2,5 persen pada 29 November 2021 lalu.

Sebagai informasi, Jack Dorsey mulai dikenal dengan ide untuk Twitter ketika salah satu pendiri Evan Williams memberi pekerja di startup blogging Odeo.

Baca Juga: Vanessa Angel Kerap Kenalkan sang Paman sebagai Ayah Kandung, Kakak Doddy Sudrajat: Dia Gak Punya Sosok Ortu

Hal itu dilakukan dua minggu untuk menyelesaikan proyek baru sebagai cara untuk menghentikan rutinitas sehari-hari.

Jack Dorsey menjalankan Twitter dari 2007 hingga 2008 kemudian diangkat sebagai CEO setelah Dick Costolo mengundurkan diri pada Juni 2015.

Perlu diketahui bahwa ketika Jack Dorsey memimpin, perusahaan Twitter ini melaporkan kuartal pertama yang menguntungkan selama tiga bulan terakhir tahun 2017.

Kemudian dua tahun penuh di zona hijau, sebelum tergelincir kembali ke zona merah pada tahun 2020.

Baca Juga: Sempat Beri Saran Doddy Sudrajat Soal Pemindahan Makam, Sugandi: Netizen kan Udah Bilang Mereka Sehidup Semati

Twitter pada Maret 2020 membuat kesepakatan dengan investor utama untuk mengakhiri upaya untuk menggulingkan kepala.

Serta menciptakan komite baru di dewan direksi untuk mengawasi kepemimpinan perusahaan.

Jack Dorsey juga telah mendapat tekanan pada tahun 2020 dari Elliott Management di tengah kekhawatiran dalam menjalankan Twitter dan Square. ***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Hurriyet Daily News

Tags

Terkini

Terpopuler