Jelang Pemilu Presiden Amerika Serikat, Twitter akan Tandai Konten Manipulatif

16 Februari 2020, 19:53 WIB
TWITTER Labeli konten manipulatif menjelang pemilu di Amerika Serikat.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang Pemilu Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan digelar akhir tahun ini, platform sosial media twitter akan memberikan label pada cuitan siapapun yang mengandung konten manipulatif.

Konten-konten tersebut yaitu mengandung tekanan untuk memberikan hak suara, bersifat mengganggu privasi, menimbulkan gangguan ketertiban, mengancam keselamatan fisik, dan mengandung konten manipulasi yang menyesatkan.

Konten ini akan ditindaklanjuti oleh pihak twitter dengan cara menghapus cuitan tersebut. Selain itu, twitter juga akan memberi label "salah" pada foto dan video yang bersifat pabrikasi.

Baca Juga: Big Hit akan Rilis Drama Korea Terbaru hingga Program Lainnya demi Manjakan Penggemar 

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, Kepala Integritas Twitter, Yole Roth menyatakan akan memberi label peringatan "salah" tersebut kepada politikus Nancy Pelosi.

Hal ini dilakukan apabila konten yang dibuat mengancam bahaya, misalnya dari segi tulisan yang disampaikan, maka twitter memutuskan akan menghapus konten tersebut.

Dalam mengenali konten yang disebutkan di atas, Twitter juga mempertimbangkan laporan pihak ketiga yakni para pengguna twitter sendiri, untuk bekerjasama dengan twitter dalam memberantas dan melabeli konten yang bersifat manipulatif.

Sementara itu, sosial media lain seperti Youtube juga telah menyatakan akan menghapus konten-konten yang secara teknis dimanipulasi selama periode pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini.

Baca Juga: Viral Fenomena Malaikat di Langit yang Hebohkan Netizen, Cek Faktanya 

Facebook juga melakukan hal yang sama. Bulan lalu, mereka mengumumkan akan menghapus video yang bersifat manipulatif dan bersifat deepfake (mengganti objek dalam video atau gambar), terkecuali konten yang memang berisi komedi atau bertujuan untuk menghibur saja.

Twitter sendiri belum lama ini juga melakukan upaya cegah disinformasi mengenai virus corona di platformnya.

Dalam satu bulan ke belakang, ada lebih dari 15 juta cuitan dari twitter tentang topik virus corona sejak virus itu mulai mewabah.

Dalam kasus virus corona, twitter menegaskan bahwa pihaknya akan menghapus akun siapapun yang dengan sengaja memanipulasi konten dan "berperilaku jahat".

Baca Juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Matt Wright Ternyata Seorang Wartawan di Australia  

Selain itu, twitter juga meluncurkan permintaan pencarian khusus untuk memastikan saat pengguna mencari informasi tentang virus corona.

Informasi pertama yang akan ditampilkan adalah informasi yang kredibel dan berasal dari pihak yang memiliki otoritas atas informasi tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler