Puncak Hujan Meteor Lyrid Terjadi Malam Ini, Begini Cara Mengamatinya

22 April 2020, 20:47 WIB
BINTANG jatuh dari hujan meteor Lyrid pada tahun 2013.* /Instagram LAPAN RI/

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena hujan meteor Lyrid terjadi setiap tahun pada bulan April.

Tahun ini hujan meteor kabarnya akan terlihat dari Bumi pada 16 hingga 30 April 2020.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengabarkan puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada tengah malam tanggal 22 April hingga dini hari tanggal 23 April 2020.

Hujan meteor umumnya dikenal sebagai istilah bintang jatuh. Meteor sendiri sebenarnya disebabkan oleh partikel dan fragmen yang ditumpahkan oleh komet dan asteroid.

Baca Juga: Tambah 37 Kamar Khusus COVID-19, RSUD Depok Butuh Tambahan Dokter Spesialis Penyakit Dalam 

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari akun resmi Instagram LAPAN, hujan meteor Lyrids merupakan hasil dari puing-puing yang tersisa setelah Komet Thatcher.

Lyrids dapat menghasilkan sekitar 20 meteor per jam pada saat puncaknya.

Meteor Lyrids juga dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik.

Lebih lanjut, LAPAN menyampaikan tepat tanggal 23 April malam ini akan memberikan kondisi optimal untuk berburu hujan meteor Lyrid.

Baca Juga: Lebih 2,5 Juta Terinfeksi Virus Corona, Berikut 5 Negara yang Menduduki Posisi Teratas 

Waktu terbaik untuk melakukan pengamatan hujan meteor yakni mulai tengah malam sampai fajar.
Karena di waktu tersebut, meteor Lyrids bergerak lebih lambat dan lebih panjang ketika melintas secara horizontal di langit, yang disebut earthgrazers.

Dilansir dari situs CNET, American Meteor Society, Robert Lunsford mengatakan, meteor Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali.

"Dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali," ujarnya.

Menurut situs Griffith Observatory, fenomena ini bisa disaksikan dari tengah malam hingga satu atau dua jam sebelum fajar yakni sekira pukul 3.00 dini hari pada Kamis, 23 April 2020.

Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables, Misi Berbahaya Tentara Bayaran yang Tayang Malam Ini 

Fenomena alam ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Bila menggunakan teropong atau teleskop yang cenderung akan membatasi bidang pandang Anda.

Bulan sering mengganggu pengamatan hujan meteor karena cahaya bulan yang terang dapat mengaburkan semua, kecuali meteor yang lebih terang.

Faktor alam lain yang bisa mempengaruhi ketika Anda ingin melihat meteor Lyrid ini adalah cuaca.

Cuaca yang mendung akan menyebabkan meteor tersebut tidak terlihat.

Cara terbaik untuk melihat hujan meteor ini adalah dengan mencapai lokasi yang memiliki pandangan jelas ke seluruh langit malam.

Baca Juga: Jokowi Resmi Larang Mudik Tahun 2020, Skenario Pembatasan Jalan Tol Akan Diberlakukan 

Idealnya Anda berada di suatu tempat dengan langit gelap, jauh dari lampu kota dan lalu lintas.

Untuk memaksimalkan peluang Anda menyaksikan pertunjukan meteor itu, cari tempat yang menawarkan tampilan lebar tanpa halangan.

Usahakan jangan melihat lampu yang terang seperti senter atau layar ponsel. Anda mungkin perlu menghabiskan sekitar setengah jam dalam gelap untuk membiarkan mata Anda terbiasa dengan cahaya yang gelap.

Cukup berbaring dan melihat ke atas langit. Biarkan mata Anda yang menyesuaikan dengan cahaya gelap di langit. Sehingga ketika Anda melihat ke atas langit akan terlihat lebih jelas.

Baca Juga: Pro-Kontra Teori Konspirasi Laboratorium Wuhan sebagai Sumber Virus Corona 

Dinamakan Lyrid karena berasal dari konstelasi Lyra. Hujan meteor Lyrid adalah salah satu yang tertua yang diketahui.

Hujan meteor ini diperkirakan akan kembali terjadi pada 2.700 tahun lagi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Lapan.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler