Deteksi Dini Bahaya: Panduan Identifikasi Kerusakan Bangunan dan Langkah Cepat Melapor

24 Januari 2024, 20:01 WIB
Ilustrasi bangunan rusak /FOTO: sumedangkab.go.id

PR DEPOK - Bangunan yang terletak di Jalan Prof. DR. Soepomo No. 47, Kel. Tebet Barat, Kec. Tebet, Jakarta Selatan dilaporkan mengalami keruntuhan. Informasi yang diterima menyebutkan bahwa runtuhan tembok tersebut menyebabkan sejumlah korban.

Petugas penyelamat dari Sektor Tebet segera dikerahkan ke lokasi dengan mengirimkan satu unit dan lima personel. Proses evakuasi dimulai pada pukul 12.05 WIB, melibatkan kerja sama dengan petugas dari instansi terkait serta partisipasi warga sekitar.

Proses penyelamatan dan evakuasi ini berlangsung selama satu jam. Empat korban berhasil diidentifikasi, di antaranya seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun yang berhasil dievakuasi dan dirawat di RSUD Tebet. Sayangnya, tiga orang lainnya, dua perempuan dan satu laki-laki, dinyatakan meninggal dunia. Insiden ini menjadi pengingat untuk tetap waspada terhadap kondisi bangunan di sekitar kita.

Baca Juga: Pelayanan Distribusi Pangan Bersubsidi di Jakarta Dibuka pada 25 Januari 2024, Daftar Melalui Antrian Online!

Sebelum memutuskan untuk memasuki atau berada di dekat bangunan yang serupa, sebaiknya kita melakukan identifikasi terhadap temboknya.

Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Periksa secara Visual: Perhatikan tembok secara visual untuk melihat adanya retakan, pecahan, atau perubahan bentuk yang mencurigakan.

Baca Juga: 8 Rumah Makan Sunda Terenak di Bogor Jawa Barat, Tempat Lesehan dan Suasananya Nyaman!

2. Sentuh Permukaan Tembok: Gunakan tangan untuk meraba permukaan tembok dan deteksi apakah ada bagian yang terasa longgar atau rapuh.

3. Pukul Tembok dan Dengarkan Suara: Gunakan alat untuk memukul tembok dan perhatikan suara yang dihasilkan. Suara redup atau tembus dapat menjadi indikator kerusakan struktural.

4. Amati Tanda-tanda Kelembaban: Perhatikan apakah ada tanda-tanda kelembaban atau bercak air yang dapat mengindikasikan masalah pembuangan air atau kebocoran.

Baca Juga: Soal Pilpres 2024, Sultan Hamengkubuwono X Tegaskan Tetap Netral

5. Perhatikan Retakan: Amati apakah ada retakan yang muncul secara vertikal atau horizontal, terutama yang melebar atau terus bertambah ukurannya.

6. Periksa Cat Tembok: Jika tembok dicat, perhatikan apakah catnya mengelupas atau menggulung, yang bisa menjadi tanda adanya masalah di bawahnya.

7. Ukur Ketebalan Tembok: Gunakan alat ukur untuk mengukur ketebalan tembok, karena perubahan ketebalan dapat menunjukkan adanya kerusakan struktural.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Rumah Makan Terenak dan Terlezat di Kabupaten Rembang, Buruan Cek di Sini!

8. Periksa Fondasi Tembok: Periksa fondasi tembok untuk memastikan bahwa tidak ada retakan atau perubahan bentuk yang signifikan.

9. Amati Ketinggian Tembok: Perhatikan apakah tembok terlihat miring atau tidak tegak lurus, karena hal ini bisa menunjukkan masalah fondasi.

10. Reaksi Terhadap Suhu: Jika ada perubahan signifikan dalam suhu, perhatikan apakah tembok menunjukkan respons seperti perubahan bentuk atau retakan yang baru muncul.

Baca Juga: Rasakan Sensasi Ayamnya, Berikut 8 Mie Ayam Terkenal di Area Samarinda Lengkap dengan Alamatnya!

Apabila menemukan anomali atau tanda-tanda kerusakan pada suatu bangunan, sangat disarankan untuk segera melaporkannya kepada pemilik bangunan dan pihak terkait.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau kerugian lebih lanjut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam melaporkan anomali pada bangunan:

1. Hubungi Pemilik Bangunan:

Kontaklah pemilik bangunan secepat mungkin untuk memberitahukan temuan anomali. Sampaikan informasi dengan jelas dan seakurat mungkin agar pemilik dapat memahami kondisi yang sedang terjadi.

Baca Juga: iPhone 16 Siap Rilis 2024, Prosesor Lebih Cepat dan Kamera Lebih Baik untuk seri Generasi Baru

2. Sampaikan Informasi kepada Instansi Terkait:

Jika pemilik bangunan tidak dapat dihubungi atau jika situasinya membutuhkan perhatian lebih lanjut, laporkan temuan tersebut kepada instansi terkait. Ini bisa melibatkan dinas pemadam kebakaran, dinas bina marga, atau instansi lain yang berwenang dalam bidang keselamatan bangunan.

3. Gunakan Media Sosial atau Aplikasi Pengaduan:

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan media sosial atau aplikasi pengaduan bisa menjadi sarana efektif untuk menyampaikan informasi. Posting gambar atau deskripsi singkat mengenai anomali bangunan dapat membantu mempercepat respons dan tindakan yang diperlukan.

Baca Juga: 7 Daftar Kuliner Ayam Goreng Lezat di Purwakarta, Cek Alamat dan Jam Buka di Sini

4. Bekerjasama dengan Warga Sekitar:

Libatkan warga sekitar dalam melaporkan temuan anomali. Mungkin ada warga yang memiliki informasi tambahan atau telah melihat tanda-tanda kerusakan sebelumnya. Kolaborasi dengan komunitas dapat memperkuat upaya pencegahan.

5. Petugas Keamanan atau Satpam:

Jika bangunan tersebut memiliki petugas keamanan atau satpam, sampaikan informasi temuan kepada mereka. Mereka dapat membantu memastikan bahwa area sekitar bangunan diamankan sementara menunggu tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH! Antrian Sembako KJP Plus 2024 Sudah Dibuka? Berikut Link dan Cara Daftarnya

6. Tandai Area yang Berpotensi Berbahaya:

Jika memungkinkan, tandai atau tutupi area yang berpotensi berbahaya untuk mencegah orang-orang mendekati tempat tersebut. Tindakan ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.

7. Ikuti Prosedur Pengaduan Resmi:

Apabila ada prosedur pengaduan resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau instansi terkait, pastikan untuk mengikuti langkah-langkah tersebut. Ini akan memastikan bahwa laporan Anda diterima dan ditindaklanjuti dengan benar.

Baca Juga: Jokowi Tak Mau Lagi Nilai Debat Capres-Cawapres, Gegara Gibran?

8. Jaga Komunikasi Terbuka:

Pastikan untuk menjaga komunikasi terbuka dengan pihak terkait. Tanyakan langkah-langkah yang akan diambil atau tindakan apa yang sedang dilakukan untuk menangani situasi tersebut.

Melaporkan temuan anomali pada bangunan merupakan tindakan preventif yang sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat. Semua pihak, baik pemilik bangunan maupun warga sekitar, memiliki peran dalam memastikan bahwa potensi risiko dapat diidentifikasi dan ditangani dengan cepat.

Baca Juga: Bosan Menu Makan Itu-itu Saja, Ini 5 Rekomendasi Tempat Ikan Bakar Terkenal di Bandung, Harus Dicoba Nih!

Langkah-langkah tersebut penting untuk memastikan keselamatan sebelum memutuskan untuk berada di sekitar atau di dalam bangunan yang memiliki tembok yang mungkin tidak stabil.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat sebagai langkah pencegahan dan kehati-hatian dalam menghadapi kondisi bangunan yang tidak aman.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler