Lemari Besi Pelindung Benih untuk Cegah Kiamat Kelaparan di Arktik, Simpan Sejuta Varietas

- 26 Februari 2020, 19:29 WIB
Lemarin besi "gudang kiamat" di Arktik simpan satu juta benih berbeda dari setiap negara
Lemarin besi "gudang kiamat" di Arktik simpan satu juta benih berbeda dari setiap negara /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah lemari besi di Kutub Utara yang dibangun untuk mengawetkan benih, beras, gandum, dan makanan pokok lainnya mengandung sejuta varietas.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters Rabu, 26 Februari 2020 hal ini dilakukan oleh orang Indian Cherokee dan tanah milik Pangeran Charles dari Inggris.

Lemari besi pelindung benih ini dibuat untuk menjaga agar varietas tumbuhan tidak punah dan akan berfungsi apabila musim kiamat kelaparan di Arktik.

Baca Juga: Kakek Guru Ngaji di Depok Jadi Pelaku Pencabulan 5 Bocah Laki-laki

Svalbard Global Seed Vault yang dibangun di lereng gunung pada tahun 2008, dirancang sebagai fasilitas penyimpanan untuk melindungi tanaman vital dari bencana dan perang nuklir terburuk.

Ini bisa menjadi salah satu sumbangsih bagi pasokan pangan global bila dua ketakutan itu terjadi.

Lemari besi tersebut dijuluki "Doomsday vault" atau kubah kiamat, fasilitas ini terletak di pulau Spitsbergen di kepulauan Svalbard, setengah jalan antara Norwegia dan Kutub Utara.

Baca Juga: Waspada Banjir dan Longsor, Polres Metro Depok Siapkan Bantuan

Uniknya lemari besi ini hanya dibuka setahun sekali untuk melestarikan benih di dalamnya.

Pada Selasa, 25 Februari 2020, 30 bank gen mendepositokan benih, juga termasuk penawaran dari India, Mali, dan Peru.

Royal Botanical Gardens di Kew, Inggris, menyimpang benih yang dipanen dari padang rumput tempat tinggal pribadi Pangeran Charles, Highgrove.

Baca Juga: Viral, Beredar Sebuah Video Nenek di Lampung Dituduh Penculik oleh Seorang Wanita

Lemari besi itu juga berfungsi sebagai cadangan bagi pemulia tanaman untuk mengembangkan varietas tanaman baru.

Bumi pernah memiliki 7000 tanaman yang berbeda, tetapi para ahli mengatakan kita sekarang mendapatkan sekitar 60 persen kalori dari tiga tanaman utama, jagung, gandum, dan beras.

Hal ini membuat persediaan makanan menjadi rentan jika perubahan iklim menyebabkan gagal panen.

Baca Juga: Waspadai 4 Penyakit yang Sering Muncul Saat Musim Hujan

"Gudang benih adalah cadangan dalam sistem konservasi global untuk mengamanakan keamanan pangan di Bumi," kata Stefan Schmitz Direktur Eksekutif Grop Trust organisasi yang berbasis di Bonn yang mengelola lemari besi tersebut.

"Kita perlu melestarikan keanekaragaman hayati ini, keanekaragaman tanaman ini, untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi, dan untuk menyediakan mata pencaharian bagi petani, terutama petani kecil, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan kondisi baru," tambahnya.

Satu dari sembilan orang mengalami kelaparan secara global, menurut World Food Programme, PBB dan para ilmuwan memerkirakan bahwa pola cuaca yang tidak menentu dapat mengurangi kualitas dan kuantitas makanan yang tersedia.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini Rabu, 26 Februari 2020

Gudang tersebut dibuka terakhir pada bulan Oktober. Gudang tersebut berhasil menyimpan satu juta benih yang berbeda, dari hampir semua negara.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x