Benarkah Klorokuin Obat Malaria yang Dipesan Jokowi Mampu Bunuh Virus Corona?

- 21 Maret 2020, 13:34 WIB
Hydroxychloroquine merupakan obat yang dibuat untuk menyembuhkan penyakit malaria
Hydroxychloroquine merupakan obat yang dibuat untuk menyembuhkan penyakit malaria /Mafindo

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah telah memesan sebanyak 2 juta avigan dan 3 juta chloroquine sebagai obat yang disebut berhasil dalam menangani pasien berdasarkan hasil riset dan pengalaman negara lain.

Jokowi juga mengatakan obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui resep dokter dan akan diantarkan dari rumah ke rumah melalui rumah sakit dan puskesmas terdekat serta mengintruksikan BUMN farmasi untuk memproduksi chloroquine dalam jumlah banyak.

Setelah berita tersebut naik ke permukaan, warganet Indonesia ramai membicarakan efektivitas chloroquine dalam menyembuhkan infeksi yang diakibatkan oleh virus corona.

Baca Juga: Tetapkan Status Siaga Virus Corona, BNPB Bentuk Gugus Tugas di 25 Provinsi hingga 30 Wilayah

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan hydeoxychloroquine yang diperuntukan bagi penyakit malaria belum tentu bisa menyembuhkan pasien yang terpapar virus corona.

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIP Akhmad Darmawan, obat hydeoxychloroquine hanya menargetkan parasit penyebab penyakit malaria yakni plasmodium yang disebarkan melalui gigitan nyamuk jenis anopheles betina.

Dengan demikian Akhmad mengatakan efektivitas chloroquine untuk mengobati infeksi virus corona masih harus memerlukan kajian lebih lanjut.

Baca Juga: Terus Upaya dalam Lakukan Pencegahan Virus Corona di Indonesia, Kemendes PDTT: Pemerintah Desa Bisa Manfaatkan Dana Desa

“Efektivitas chloroquine untuk mengobati virus memang perlu kajian lebih jauh dan komprehensif mengingat memang targetnya berbeda antara malaria plasmodium dengan virus corona,” tuturnya.

Akhmad juga memastikan kandungan hydroxychloroquine sama dengan obat chloroquine yang telah dipesan Presiden Joko Widodo.

“Saya kira walaupun presiden menyebut chloroquine rasanya tetap merujuk ke hydroxychloroquine, penyebutan hanya menyebut senyawa induk atau awalnya saja,” ujar Akhmad.

Baca Juga: Alat Rapid Test Covid-19 Masih Minim, Ridwan Kamil: Diutamakan Orang Dekat Pasien Positif

Obat hydroxychloroquine memang mampu mengobat penyakit malaria yang diakibatkan oleh parasit plasmodium.

Namun parasit dan virus memiliki sifat yang berbeda maka bukti bahwa hydroxychloroquine mampu membunuh virus corona harus dilakukan penelitian mendalam.

Sementara itu, seorang peneliti di Pusat Penelitian Bioteknolohi LIPI Ratih Asmana Ningrum mengatakan telah ada riset yang membuktikan hydroxychloroquine mampu menghambat aktivitas virus.

Baca Juga: Kunci Sukses Korea Selatan Tangani Virus Corona, Tidak Hanya Andalkan Rapid Test Tetapi Kerja Sama Apik Tenaga Medis Hingga Masyarakat

“Setahu saya saat ini sudah diuji terbatas pada pasien dan diklaim dengan pemberian obat. Recovery penderitanya lebih cepat jika dibandingkan penderita yang tidak diberikan hydroxychloroquine,” ungkap Ratih.

Di Amerika Serikat, meskipun Presiden Donald Trump telah megatakan obat antimalaria bisa digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus corona, Food and Drug Administration belum menyetujui penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati pandemi ini.

Namun karena hydroxychloroquine telah disetujui untuk mengobati penyakit malaria, secara hukum dokter diizinkan untuk memberikan resep obat tersebut kepada pasien yang terinfeksi virus corona tanpa mengklaim sebagai obat penyembuh virus corona secara langsung.

Baca Juga: Susul Telkomsel, Indosat Turut Bagi-Bagi Kuota 30 GB Gratis untuk Belajar di Rumah Ditengah Pandemi Virus Corona

Sementara itu, Janet Diaz yang merupakan Kepala Health Emergencies Programme WHO menegaskan chloroquine belum terbukti efektif mengobati infeksi virus corona.

Namun beberapa pihak menilai chloroquine sebagai kandidat potensial yang dapat membunuh virus corona.

Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional Tiongkok Sun Yanrong mengatakan chloroquine telah diuji secara klinis pada di lebih dari 20 rumah sakit di Beijing dan menunjukkan kondisi kesehatan pasien virus corona yang mengonsumsinya membaik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x