Mengenal Skema Ponzi dan Cara Kerjanya, Trik Penipuan Berkedok Investasi yang Dilakukan 'Crazy Rich' Indonesia

- 9 Maret 2022, 09:10 WIB
Mengenal apa itu Skema Ponzi dalam penipuan berkedok investasi.
Mengenal apa itu Skema Ponzi dalam penipuan berkedok investasi. /Foto: Pixabay/3844328/

PR DEPOK - Beberapa Crazy Rich di Indonesia kini tengah menjadi sorotan, salah satunya Doni Salmanan resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penipuan investasi melalui aplikasi Qoutex.

Sebelum Doni Salmanan, polisi juga menahan Crazy Rich asal Medan yakni Indra Kenz terkait kasus serupa menggunakan aplikasi Binary Option.

Penipuan berkedok investasi memang kerap terjadi di Indonesia belakang ini dan sudah banyak yang menjadi korbannya.

Baca Juga: Chanyeol EXO Tampil di Sesi Latihan 'Blue Helmet: A Song of Meissa', Paras dan Interaksinya Disorot Penggemar

Agar tidak turut menjadi korban, penting bagi masyarakat mengetahui modus penipuan investasi, salah satunya Skema Ponzi.

Dilansir PikiranRakyat-Depok-com dari Investopedia, Skema Ponzi dicetuskan pertama kali oleh pria asal Italia bernama Charles Ponzi dan menjadi terkenal di tahun 1920 ketika dia tertangkap.

Cara kerja Skema Ponzi pada dasarnya menjanjikan keuntungan besar bagi kliennya dengan sedikit atau tanpa risiko.

Baca Juga: Lirik Lagu Ven para - Weeekly, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Perusahaan yang terlibat dalam Skema Ponzi memfokuskan seluruh energi mereka untuk menarik klien baru untuk melakukan investasi.

Pendapatan baru kemudian digunakan untuk membayar investor asli pengembalian mereka, ditandai sebagai keuntungan dari transaksi yang sah.

Skema Ponzi mengandalkan aliran investasi baru yang konstan untuk terus memberikan pengembalian kepada investor yang lebih tua.

Baca Juga: Coca-Cola dan Pepsi Umumkan Akan Menghentikan Bisnisnya di Rusia: Kami Bersama yang Menanggung Dampak Buruk

Namun ketika aliran investasi tersebut habis, skema berantakan dan terurai. Melansir laman Time, Skema Ponzi memiliki beberapa karakteristik umum.

Visibilitas dan popularitas tinggi dari investasi ini yang terlihat menguntungkan membuatnya tampak sah.

Banyak perencana Ponzi juga tampak sangat selektif dalam menentukan siapa yang diizinkan untuk berinvestasi dengan mereka.

Baca Juga: Invasi Rusia Memanas, Joe Biden Tegaskan Ukraina Tidak Akan Pernah Jatuh ke Tangan Putin

Tema umum di antara korban Skema Ponzi adalah “kegembiraan yang tidak rasional”, sebuah istilah yang dipopulerkan oleh mantan Ketua Federal Reserve Alan Greenspan.

Istilah tersebut merupakan gambaran di mana orang-orang mengamati orang lain menghasilkan keuntungan besar dari investasi dan menyimpulkan bahwa investasi tersebut aman.

Hal itu terjadi bahkan ketika tidak ada alasan mendasar untuk melakukannya dan mendukung kesimpulan tersebut.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah