Sebanyak 34 Juta Data Paspor WNI Telah Bocor, Apakah Bjorka Beraksi Kembali?

- 11 Juli 2023, 20:00 WIB
Sebanyak 34 juta data paspor WNI telah bocor. Apakah Bjorka beraksi kembali?
Sebanyak 34 juta data paspor WNI telah bocor. Apakah Bjorka beraksi kembali? /Pixabay/geralt

PR DEPOK – Di awal tahun 2022 di saat Indonesia sedang sibuk menangani permasalahan pandemi Covid 19. Secara tiba-tiba Indonesia terkena oleh serangan siber, dimana pemerintah Indonesia telah dicuri data pribadi jutaan warga Indonesia.

Hacker yang melakukan pencurian data ini mengenalkan diri nya sebagai Bjorka. Dia mengaku telah meretas situs dan komputer yang ada di pemerintahan Indonesia dan telah mencuri berbagai dokumen penting.

Akibat dari Bjorka ini menunjukan kepada warga Indonesia bahwa pertahanan siber di Indonesia masih lemah dan responsnya sangat lambat. Selain itu juga menunjukan bahwa pemerintah Indonesia masih belum transparansi mengenai tingkat kerusakan yang diakibatkan dari serangan siber.

Setelah kejadian peretasan data oleh hacker Bjorka, telah terjadi kembali lagi bahwa pemerintahan Indonesia telah mengalami kebobolan di pertahanan siber. Pihak Imigrasi telah melaporkan sebanyak 34 juta data pribadi yang ada di paspor warga negara Indonesia (WNI) telah mengalami kebocoran.

Baca Juga: Kawasan Hutan Mangrove Muara Angke Kembali Tercemar Akibat Hal Ini

Berdasarkan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News, bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi WNI. Pihak Ditjen imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim menjelaskan bahwa walaupun terdapat kebocoran data paspor namun untuk data biometric milik masyarakat yang ada di paspor masih dalam kondisi yang aman.

Maka dari itu data-data masyarakat seperti pemindai retina, iris, fingerprint, face biometrik, voice recognition hingga DNA dapat dipastikan masih dalam kondisi aman dan tidak bocor atau tersebar ke pihak lain.

"Pertama kita harus memberikan keyakinan bahwa data mengenai biometric itu aman. Tidak ada yang bocor. Artinya masyarakat tidak perlu khawatir. Biometric tidak ada bocor," ucap Silmy Karim

Selain itu silmy karim juga menjelaskan bahwa pihak tim Ditjen Imigrasi telah mengumpulkan ISO 27001-2022 yang merupakan standar internasional yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) mengenai Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dalam menjaga data agar rahasia dana man.

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x