Baca Juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Blade II: Blood Hunt, Tayang Malam Ini di Bioskop TRANS TV
"Decoding otak ini seperti menggunakan sinyal otak untuk menghasilkan modalitas alami. Penelitian yang sangat menarik dan mengasyikkan. Saya juga tertarik dengan apa yang dapat dihasilkan otak dan apa yang saya pikirkan," kata Li Ruilin.
Meskipun begitu, penelitian AI pembaca pikiran membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, mengbangkan teknologi itu tidak semudah yang dipikirkan.
Juga, para peneliti terhambat dengan kurangnya undang-undang soal AI. Lantaran, tidak semua orang bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Banyak orang yang khawatir, jika penelitian ini bisa membocorkan rahasia mereka. Juga, memungkinkan rasa takut dari responden apabila para peneliti mengungkapkan temuan mereka ke publik dari pikiran para peserta.
Baca Juga: Benarkah Panji Gumilang Resmi Divonis 20 Tahun Penjara? Cek Faktanya Berikut Ini
"Hal yang perlu diperhatikan adalah kita harus memiliki pedoman, etika, dan hukum yang sangat ketat dalam hal bagaimana melindungi privasi," jelas Juan Helen Zhou, seorang profesor National University of Singapore.***