Keberadaan Super Bumi yang Berpotensi Dihuni: Temuan Baru di Luar Angkasa

- 19 Februari 2024, 17:20 WIB
Ilustrasi. Bumi Bola Dunia Planet Dunia Ruang Angkasa
Ilustrasi. Bumi Bola Dunia Planet Dunia Ruang Angkasa /Pixabay/WikiImages

Hal ini karena untuk menjadi batuan, super-Bumi - yang memiliki massa antara sekitar dua hingga 10 kali massa Bumi dan diameter antara planet kita dan Neptunus - perlu memenuhi titik ideal di mana mereka tidak terlalu besar tetapi tidak terlalu kecil juga.

"Jika terlalu besar, kita pikir mereka tidak lagi berbatu, dan mereka berubah menjadi sesuatu yang lebih mirip Neptunus atau Jupiter, yang sepenuhnya berupa gas dan tidak memiliki permukaan padat," kata Sarah Moran, yang mempelajari atmosfer exoplanet di University of Arizona, dan tidak terlibat dalam studi ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 20 Februari 2024: Karier Menanjak Sukses, Hasil Kerja Keras Dituai

Jadi, para astronom perlu mengetahui baik massa maupun diameter untuk menentukan apakah sebuah planet benar-benar mirip dengan Bumi sehingga bisa menjadi tempat bagi kehidupan yang mirip dengan Bumi. Jika planet memiliki massa rendah dan radius besar, kemungkinan mirip dengan mini-Neptunus dengan atmosfer gas dan sedikit batuan. Jika memiliki massa lebih tinggi tetapi radius lebih kecil, kemungkinan adalah planet batuan seperti Bumi kita.

Kemungkinan bahwa TOI-715 b adalah planet batuan "akan menarik karena itu mendukung kemungkinan planet yang bisa dihuni dibandingkan dengan jenis planet lain," kata Moran.

Sebagai alternatif, Triaud mengatakan TOI-715 b mungkin pernah memiliki atmosfer yang lebih tebal seperti Neptunus dan sekarang berada dalam keadaan transisi di mana ia kehilangan atmosfernya. Untuk memastikan dengan pasti, dia dan timnya sedang bekerja untuk mengonfirmasi massa planet tersebut.

Baca Juga: 6 Drakor Seru yang Bakal Tayang Maret 2024, Ada Wonderful World Diperankan Cha Eun Woo

Kemudian mereka akan tahu dengan pasti apakah TOI-715 b adalah planet terestrial yang berpotensi memiliki air.

"Planet yang ditemukan dalam artikel ini berada dalam rentang radius yang aneh di mana orang berpikir bahwa mungkin tidak banyak planet, dan oleh karena itu mereka akan membantu kami menguji beberapa teori kami tentang bagaimana planet-planet tersebut terbentuk," kata Sarah Dodson-Robinson, seorang ahli exoplanet di University of Delaware, yang tidak terlibat dalam studi ini.

JWST saat ini adalah pilihan terbaik untuk mengamati karakteristik dari planet-planet yang jauh. Tetapi generasi berikutnya teleskop darat yang sangat besar akan melihat lebih dalam pada exoplanet dalam beberapa tahun mendatang, kata Moran.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x