Network
PR DEPOK - Skripsi merupakan salah satu kewajiban akhir mahasiswa untuk dapat memperoleh gelar sarjana. Umumnya, mahasiswa akan mulai menempuh pengerjaan skripsi pada tahun ketiga dan keempat perkuliahan, atau mulai dari semester enam.
Mendengar kata skripsi, seringkali bayangan menyeramkan terlintas di benak mahasiswa. Pada konsepnya, mekanisme penyusunan skripsi adalah melakukan penelitian, baik lapangan maupun non lapangan yang ditulis dan dianalisis secara ilmiah dan komprehensif.
Tentunya, para mahasiswa terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan keterampilan seputar penelitian skripsi, yakni melalui mata kuliah metode penelitian atau sejenisnya. Sayangnya, perjalanan menyusun skripsi tidak selalu mulus seperti yang dibayangkan.
Baca Juga: 6 Opsi Bakso Terenak di Daerah Pejaten yang Wajib Kamu Coba, Baksonya Berdaging!
Tak sedikit mahasiswa yang menemui berbagai kesulitan ketika menyelesaikan skripsi. Mulai dari sulitnya bertemu pembimbing, hingga kesulitan menemukan pustaka referensi untuk menyusun narasi ilmiah atau menyokong temuan hasil penelitiannya.
Jika zaman dahulu pustaka referensi untuk skripsi hanya didapatkan melalui buku cetak di perpustakaan, kini telah terjadi revolusi yang signifikan. Maraknya kemunculan Artificial Intelligence (AI) telah mempermudah kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dalam menyusun skripsi.
Lantas, AI apa saja yang bisa digunakan oleh para mahasiswa untuk menemukan pustaka referensi yang relevan dengan penelitiannya? Simak selengkapnya pada artikel ini.
Baca Juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Cair Tanggal Berapa Maret 2024? Simak Jadwal Pencairannya di Sini
Elicit
Tidak perlu lagi menggulir laman hasil pencarian berulang kali hingga menemukan pustaka referensi yang relevan. Pasalnya, Elicit dapat membantu dalam menampilkan pustaka yang relevan sekaligus memberikan saripati yang terdapat dalam pustaka tersebut.
Elicit terbilang cukup mudah untuk digunakan. Pada kotak pencarian, pengguna cukup mengetikkan topik yang ingin dicari pustaka referensinya. Hasil pencarian kemudian akan berupa judul dan identitas pustaka, serta rangkuman bagian abstrak.
Tentu saja, Elicit dapat diandalkan ketika kita membutuhkan pustaka referensi tetapi tidak punya banyak waktu untuk mencari dan membacanya secara manual.
Baca Juga: 7 Bakmi Paling Spesial dan Hits di Kediri yang Recommended untuk Dicoba, Catat Alamatnya Disini
Litmaps
Sedikitnya pustaka referensi dalam skripsi memang terkadang membuat kebingungan bagi mahasiswa. Namun, jumlah yang terlalu banyak pun tak luput menyebabkan keraguan, terlebih jika relevansi satu sama lain dirasa kurang signifikan.
Untuk mengetahui relevansi keterkaitan satu pustaka dengan pustaka lainnya, kini tak perlu membaca dan menganalisisnya secara manual. Litmaps dapat diandalkan untuk mengatasi keraguan kali ini.
Tak hanya mahasiswa, Litmaps pun sudah umum digunakan oleh peneliti dan akademisi di dunia. Litmaps sendiri merupakan situs yang memungkinkan pengguna mencari pustaka referensi dari banyak database publikasi.
Selain itu, Litmaps dapat memetakan pustaka referensi dalam format grafis. Pemetaan itu didasarkan pada tahun publikasi, kutipan, hubungan antar pengutipan, dan kemiripan judul.
Melalui fitur yang dimilikinya, Litmaps akan sangat membantu mahasiswa ketika menyusun skripsi bagian Bab 2, yakni kajian pustaka atau literature review.
Research Rabbit
AI selanjutnya yang dapat digunakan untuk menemukan referensi skripsi adalah Research Rabbit. Telah banyak digunakan oleh akademisi dan peneliti, Research Rabbit dipercaya dapat memberikan referensi pustaka dari sumber yang kredibel, seperti Scopus dan Web of Science.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Makan Bakso di Cicalengka, Dijamin Sedap Pisan!
Mulailah gunakan Research Rabbit untuk menyusun bagian penelitian terdahulu. Research Rabbit adalah situs gratis berbasis interkatif yang dapat menemukan pustaka ilmiah dari berbagai database sekaligus memberikan rangkumannya.
Pengguna juga dapat melihat rekam jejak suatu pustaka ketika disitasi oleh penulis dan peneliti lain. Hal ini penting untuk menemukan pustaka referensi dengan topik yang sejenis.
Tak hanya itu, Research Rabbit juga dapat memberikan visual berupa pemetaan pustaka sesuai dengan topik yang dicari oleh pengguna. Tentunya, hal ini mampu menghemat banyak waktu dan tenaga para mahasiswa. Penggunaan Research Rabbit pun akan kian maksimal jika pengguna juga menggunakan aplikasi reference manager Zotero.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Makan Bakso di Cicalengka, Dijamin Sedap Pisan!
Demikian beberapa AI yang dapat membantu para mahasiswa ketika menyusun skripsi, khususnya dalam menemukan pustaka referensi yang relevan dengan penelitian.
Selalu gunakan AI secara bijak sesuai etika yang diizinkan. AI tidak diciptakan untuk menyetir pemikiran manusia, tetapi sebagai pemantik ide untuk dikembangkan lebih lanjut secara natural oleh manusia sebagai penggunanya.*** (Sarah Annisa Fadhila)
