PR DEPOK - Para peneliti dari Denmark menemukan bahwa perubahan ilkim akan memengaruhi panen tomat di masa mendatang.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Aarhus di Denmark menciptakan model matematika untuk memprediksi bahwa panen tomat akan berkurang setengahnya antara tahun 2050 dan 2100.
Model matematika itu memprediksi kenaikan suhu yang akan memengaruhi produksi tomat.
Hal itu berdampak pada pasokan saus tomat yang selalu tersedia bagi makanan pokok di banyak rumah dan restoran di seluruh dunia.
Saus tomat terbuat dari tomat merah, manis, berair, dan matang yang akan beresiko karena kenaikan suhu.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV, penelitian ini telah diterbitkan di Nature.
Baca Juga: Ganja Resmi Dilegalkan di Thailand, 4.000 Narapidana akan Dibebaskan
Para peneliti mengatakan bahwa Italia, Cina, dan California adalah negara penghasil tomat teratas yang bertanggung jawab atas dua pertiga produksi global.