Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Vaksin Bermasalah dan Sebabkan Sakit hingga Sekarat, Cek Faktanya

7 Januari 2021, 12:37 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Hakan Nural/

PR DEPOK - Beredar narasi yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 bermasalah dan bisa menyebabkan sakit hingga sekarat.

Klaim itu dibagikan pada 3 Januari 2021 oleh akun Facebook bernama raden_mahesa21 dengan mengunggah artikel berjudul "240 Warga Israel Positif Covid-19 Usai Terima Vaksin" disertai narasi berikut.

"Ye kan kan kan kan kan …. Ane kata juga apa?!! Udah feeling banget…Pasti Bermasalah tuh vaksin , yg lain juga sama aja…Makanya ane nunggu aja 2 tahun baru mau disuntik…ngeri lah gaess lu gak apa apa…pas di suntik Vaksin jd sakit…kan gilaa!!! Trs dibawa ke RS Trs di Isolasi sendiri…Trs keadaan lu tambah sekarat…Trs (silahkan bayangkan sendiri)…wal iyadzubillaah. Mending naekin imunitas tubuh sendiri. Silakan duluan ane paling blkangan ajah... ngeriii"

Baca Juga: Gunakan Nomor WhatsApp untuk Dapatkan Token Listrik Gratis PLN, Dibuka Mulai Hari ini 7 Januari 2021

Mafindo melaporkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut adalah keliru.

Faktanya, dalam artikel tersebut tidak terdapat pernyataan bahwa penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan masyarakat Israel terjangkit virus corona.

Dalam artikel disebutkan dari 1 juta pasien yang disuntikkan vaksin, terdapat 240 orang yang masih terjangkit Covid 19.

Baca Juga: Sesali Masa Lalunya karena Video Asusila dengan MYD, Gisella Anastasia Minta Maaf ke Gading Marten

Maka 240 orang pasien tersebut sebelumnya memang sudah lebih dulu terjangkit Covid-19.

Sementara itu, infeksi Covid-19 masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel membutuhkan waktu untuk melatih sistem kekebalan agar dapat mengenali dan melawan penyakit.

Vaksin Covid-19 buatan Amerika Aerikat (AS) itu butuh dua suntikkan untuk bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Buka dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima BST Rp300 Ribu, Bisa Langsung Dicairkan!

Berdasarkan penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8 hingga 10 hari setelah suntikkan pertama dan itu baru 50 persen.

Suntikkan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalannya mencapai 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

Terkait penyakit yang ditimbulkan suntik vaksin adalah informasi yang juga salah.

Baca Juga: Desak Kepastian Ibadah Haji Tahun 2021, Ma'aruf Amin Minta Menag Yaqut untuk Lobi Pemerintah Saudi

Sebelumnya pernah diberitakan bahwa seorang warga Korea Selatan meninggal usai disuntikkan vaksin.

Namun, meninggalnya warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi melainkan penyebab lain yang kemudian dibuktikan melalui hasil autopsi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa klaim terkait vaksin bermasalah dan saat disuntikkan bisa menjadi sakit hingga sekarat adalah kabar yang salah dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler